Pengusaha Ungkap Cara Mempertahankan Bisnis di Tengah Lonjakan Covid-19
Bila kali ini kegiatan ekonomi kembali terhenti, maka dampaknya akan lebih fatal dibanding tahun lalu saat pertama kali pemerintah memberlakukan PSBB.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Faktor kedua karena alat. Kadek menjelaskan, ketidakakuratan hasil swab test bisa disebabkan oleh kualitas alat yang tidak sesuai standar.
Alat antigen bisa rusak jika tidak disimpan dalam suhu yang dianjurkan yaitu 4-30 derajat Celcius, swab kit yang digunakan terbuat dari bahan yang tidak sesuai, tidak menyerap spesimen, keras, dan tidak steril, atau diproduksi dan dikemas dengan tidak steril.
Baca juga: Pemerintah Akan Bantu UMKM Manfaatkan Ruang Digital
Ni Kadek yang merupakan pengusaha asal Bali itu memastikan produk cov-test telah dilengkapi izin edar, memiliki sertifikasi ISO 9001, 13485, dan CE-sertifikasi.
Cov-test juga diproduksi oleh perusahaan ternama yaitu perusahaan invitrodiagnostic yang memiliki standar sterilisasi yang tinggi.
Selain itu, produk Cov-test disimpan di suhu yang sesuai anjuran yaitu 4-30 derajat celcius.
Kadek menjelaskan, yang menjadi diferensiasi dari produk sejenis, alat pengambil swab atau dakron produk Cov-test lembut, sehingga mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman saat digunakan.
Meski demikian, alat test ini juga telah mendapat pengakuan dari sisi akurasi yang tinggi.
"Kualitas produk harus menjadi pertimbangan utama. Akibatnya akan fatal jika konsumen ceroboh," ujarnya.