Kolaborasi Dua Perusahaan Teknologi Harus Menjamin Keamanan Data Pengguna
Kolaborasi dua perusahaan teknologi Gojek dan Tokopedia dinilai akan melahirkan banyak tantangan baru, seperti terkait hal risiko keamanan data.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kolaborasi dua perusahaan teknologi Gojek dan Tokopedia dinilai akan melahirkan banyak tantangan baru, seperti terkait hal risiko keamanan data.
Dalam diskusi daring yang digelar oleh Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), isu keamanan data tersebut menjadi fokus perhatian utama.
Peneliti ELSAM Lintang Setianti melihat, ada beberapa faktor yang dapat menjadi patokan menilai sejauh mana perusahaan digital berkomitmen dalam melindungi data pribadi pengguna.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan SDM di Bidang Teknologi Digital, Tokopedia Academy akan Menggelar START Summit
Di antaranya, alokasi sumber daya, penilaian risiko terhadap data sharing, hak subjek data, dan keamanan infrastruktur.
Dalam konteks alokasi sumber daya, kata Lintang, perusahaan-perusahaan raksasa berbasis digital harus menerapkan fungsi Data Protection Officer (DPO), serta memiliki Chief Information Security Officer (CISO).
Baca juga: Gojek-Akulaku Finance Sasar Literasi Keuangan Mahasiswa di Indonesia Timur
“Kita melihat GoTo mungkin sudah ada beberapa fungsi itu. Artinya ada pihak atau fungsi yang secara langsung bisa kita hubungi atau mereka yang bertugas mengawasi atas proses-proses ini,” ujarnya, Senin (28/6/2021).
Kemudian, terkait risiko terhadap data sharing, di mana Lintang menyebut saat proses marger kedua perusahaan tidak boleh ada kebocoran data.
Selain itu, hak subjek data dalam hal notifikasi juga menjadi fokus sebagai salah satu syarat yang harus dilakukan perusahaan dalam proses merger.
Dalam hal ini, Lintang juga mengonfirmasi bahwa GoTo telah menerapkan kebijakan notifikasi.
“Dengan adanya notifikasi ini, subjek data, mungkin dalam hal ini para karyawannya diingatkan kemungkinan adanya perpindahan data atau perubahan struktur,” paparnya.
Adapun soal keamanan infrastruktur dalam hal perlindungan data pengguna, tidak kalah penting untuk dijadikan sebagai salah satu perhatian perusahaan digital seperti GoTo.
Keamanan infrastruktur, nanti juga akan menjadi tanggung jawab perusahaan, baik sebelum maupun sesudah proses merger.
"Dari penilaian kami atas berbagai bisnis proses dan infrastruktur yang ada, GoTo telah memenuhi beberapa standar dalam hal perlindungan data pribadi para penggunanya di tengah proses merger," papar Lintang.