Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Juni 2021 telah terjadi deflasi -0,16 persen secara month to month dan merupakan yang pertama tahun ini sejak terakhir September 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) sebanyak 56 kota mengalami deflasi, sedangkan 34 kota lainnya inflasi.

"Deflasi tertinggi terjadi di Kupang -0,89 persen. Dan inflasi tertinggi di Singkawang 1,36 persen," tutur Margo dalam paparannya, Kamis (1/7/2021).

Margo memaparkan deflasi di Kupang dipengaruhi dari penurunan harga komoditas kangkung, tarif angkutan udara, dan tomat.

Baca juga: Survei Bank Indonesia : Minggu Kedua Juni 2021 Deflasi 0,09 Persen

Sementara itu, inflasi di Singkawang ditopang kenaikan harga daging babi, tahu mentah, dan daging ayam ras.

Secara nasional sektor makanan minuman, dan tembakau mengalami deflasi 0,71 persen dan memiliki andil sebesar 0,18 persen terhadap deflasi Juni 2021.

Baca juga: Bank Indonesia Prediksi Terjadi Deflasi 0.09 Persen di Juni 2021, Ini Faktornya

Sektor transportasi juga mengalami deflasi yang cukup tinggi sebesar 0,35 persen dan memiliki andil 0,04 persen terhadap deflasi Juni 2021.

"Deflasi transportasi disebabkan penurunan tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan kereta api," paparnya.

Tingkat inflasi pada tahun kalender (Januari–Juni) 2021 tercatat sebesar 0,74 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020) sebesar 1,33 persen.

Komponen inti pada Juni 2021 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen.

Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Juni) 2021 sebesar 0,76 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020) sebesar 1,49 persen.