Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyampaikan kegiatan restorasi terus dilakukan di kawasan bekas tambang emas.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyebut proses restorasi yang meliputi reklamasi dan rehabilitasi sudah dimulai sejak 1999.

Baca juga: Komisi VII Nilai Pembangunan Smelter Freeport Hanya Akal-Akalan Semata

“Dari tahun 1999 sampai tahun lalu itu sudah lebih dari 2.800 hektar yang sudah kita tanami kembali seperti di Grasberg, Tembagapura, Kuala Kencana hingga Muara Aikua,” katanya dalam dialog KompasTalks, Selasa (6/7/2021).

Tony menyampaikan PTFI telah menanam 1 juta pohon di wilayah tambang terbuka dengan cakupan lahan seluas 400 hektar.

"Rencananya tahun ini bisa mencapai 2,7 pohon di lahan sekitar 2.000 hektar," tambahnya.

Baca juga: Freeport Kirimkan Pasir Tailing Tahap Dua ke Kabupaten Merauke

Menurutnya, PTFI fokus melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar terkait keberlanjutan ekosistem dan lingkungan.

Tony menegaskan di tingkat pendidikan baik dari tingkat SD, SMP, dan SMA juga telah diajak berkunjung ke wilayah konservasi tambang untuk mengetahui keanekaragaman hayati.

"Suatu saat aktivitas tambang akan berhenti. Kita perlu meyakini masyarakat setelah menambang di sana dapat terus melanjutkan kehidupannya lebih baik lagi," tuturnya.

PTFI mendapatkan perpanjangan kontrak operasional melalui Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK) hingga 2041.

Setelah tambang Grasberg berhenti berproduksi, PTFI fokus mengoperasikan kegiatan tambang di bawah tanah.