Berawal dari Startup Kecil, HIJUP Membawa Indonesia jadi Kiblat Fashion Muslim Dunia
Sejak awal berdiri, HIJUP menjadi perantara antara para desainer Indonesia dengan para pelanggan skala nasional maupun internasional.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Tahukah kamu, Indonesia punya startup e-commerce busana muslim pertama di dunia? Startup tersebut adalah HIJUP, islamic fashion e-commerce yang menyediakan berbagai macam produk terbaik karya desainer busana wanita muslim di Indonesia.
HIJUP didirikan pada tahun 2011 oleh wirausahawati asal Indonesia, Diajeng Lestari, yang kini berusia 35 tahun. Sejak awal berdiri, HIJUP bertujuan menjadi perantara antara para desainer Indonesia dengan para pelanggan skala nasional maupun internasional.
HIJUP membantu para desainer meningkatkan keuntungan dengan jauh lebih efisien, sementara di sisi lain, pelanggan dapat lebih mudah mencari produk busana muslim sesuai model dan tren yang diinginkan.
Dengan konsep bisnis yang unik, wajar jika HIJUP disebut sebagai e-commerce yang sangat potensial di Indonesia, bahkan di dunia.
HIJUP berdiri didasarkan pada besarnya pangsa pasar penikmat fesyen wanita muslim di Indonesia. Namun, besarnya potensi pasar di Indonesia tersebut tidak diimbangi dengan kehadiran platform yang mendorong penjual dan desainer busana muslim.
Dengan begitu, tujuan utama HIJUP adalah memberikan ruang akselerasi bagi para penjual dan desainer dan sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
Memulai dari nol
Pendirian HIJUP tak bermula dari fasilitas yang lengkap dan modal fantastis. Bisa dibilang, pendirian startup yang kini sudah dikategorikan sebagai salah satu unicorn ini dimulai dari nol.
Pada Agustus 2011, HIJUP didirikan pada kantor berukuran 3x3 meter. Saat itu, Ajeng, panggilan akrab Diajeng, hanya bekerja ditemani satu orang admin.
Banyak yang harus diurus Diajeng seorang diri pada masa-masa awal Hijup, seperti mengumpulkan para desainer-desainer potensial, mengurus administrasi, negosiasi dengan para tenant, hingga proses pemotretan produk, semua dilakukan sendiri.
Pada awal bulan Ramadan tahun 2011, HIJUP memanen omzet yang cukup memuaskan hingga balik modal. Ajeng pun mulai gigih berkeliling untuk mencari investor.
Berkat usahanya tersebut, HIJUP kini menjadi kiblat fashion muslim ternama di Asia Tenggara, bahkan hingga di Eropa, dan telah meraup omzet lebih dari 2 miliar dalam satu bulan pada tahun 2015.
Meski awalnya banyak tekanan yang dihadapi, di tahun kesepuluh HIJUP berdiri kini, startup kecil ini telah menjelma menjadi salah satu unicorn di Indonesia dan berhasil berkembang ditandai dengan semakin banyaknya investor yang mendanai, mulai dari 500 Startups, Fenox Capital, dan Skystar Capital.
Teknologi juga jadi salah aspek penting dalam akselerasi proses HIJUP, salah satunya untuk mengumpulkan para tenant.
Teknologi juga jadi nyawa utama HIJUP karena platform e-commerce ini berhasil menyederhanakan proses yang sulit menjadi lebih mudah. Para konsumen tidak perlu mencari busana muslim dengan cara konvensional dari satu toko ke toko lainnya, kini semua bisa dilakukan lewat satu kali klik di smartphone!
Melalui inovasi teknologi, partner-partner desainer dari HIJUP bisa dikumpulkan dalam satu platform sehingga para pembeli dapat menemukan dan membeli barang yang mereka inginkan dengan cepat.
Dari sisi produsen, adanya platform HIJUP membuat para penjual tidak perlu mengeluarkan waktu dan biaya untuk menyewa toko.
Bangkit dari titik terendah
Bukan tanpa hambatan, HIJUP juga mengalami kesulitan dalam perjalanannya menjadi unicorn.
Pada tahun 2019 HIJUP mengalami titik terendah dengan semakin banyaknya biaya operasional yang dikeluarkan. Padahal pada saat itu, HIJUP baru mendapatkan suntikan dana yang cukup besar.
Namun, hal tersebut dapat segera diatasi dengan berbagai cara salah satunya dengan melakukan efisiensi. HIJUP melakukan efisiensi dengan tidak menghabiskan dana yang besar dan menyesuaikan dengan pola perkembangan dari model bisnisnya.
Setelah berhasil melewati titik terendah tersebut, HIJUP kembali pada jalur yang tepat dan menjadi salah satu e-commerce busana muslim yang tetap bertahan di tengah masa sulit, bahkan berhasil survive di masa pandemi.
Ingin mendapatkan pengalaman dan insight mendirikan startup langsung dari pendiri HIJUP? Tribunnews bersama HP menggelar kompetisi LokalCorn untuk kamu yang tengah merintis startup sendiri.
LokalCorn adalah kompetisi terbuka bagi para startup lokal se-Indonesia yang memiliki dampak bagi lingkungan sekitar. Para startup lokal akan bersaing di kancah nasional, dan mereka yang terpilih berkesempatan mendapatkan suntikan dana total ratusan juta rupiah.
Startup lokal juga akan mendapat bimbingan dari para Rocket Teams yang merupakan mentor ahli dan berpengalaman di bidang bisnis digital lainnya, yaitu William Sunito, Founder TokoWahab; Fransiska P. W, Co-founder of WomenWorks; Gibran Huzafiah, Co-founder Efishery Apps; Juvenco Pelupessy, Principal Skystar Capital, dan termasuk Diajeng Lestari, Founder HIJUP.
Tunggu apa lagi? Segera daftarkan startup lokal kamu sekarang juga sebelum 31 Juli 2021, dan ambil langkah awal untuk jadi startup unicorn seperti HIJUP!
Untuk informasi tentang syarat dan cara mendaftar, klik di sini. Saatnya wujudkan mimpi startup lokal go nasional dengan bergabung di Lokalcorn!