Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonom Christianto Wibisono Meninggal di Usia 76 Tahun, Ini Profil Singkatnya

Berita duka. Christianto Wibisono yang merupakan ekonom senior Indonesia, dikabarkan tutup usia sore ini, Kamis (22/7/2021).

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Ekonom Christianto Wibisono Meninggal di Usia 76 Tahun, Ini Profil Singkatnya
Ist
Christianto Wibisono, Founder dan Chairman PT Pusat Data Bisnis Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berita duka. Christianto Wibisono yang merupakan ekonom senior Indonesia, dikabarkan tutup usia sore ini, Kamis (22/7/2021).

Christianto Wibisono meninggal pada usia 76 tahun karena sakit.

Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok merupakan pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 10 April 1945.

Christianto dikenal sebagai seorang analis bisnis di Indonesia.

Baca juga: Christianto Wibisono Meninggal Dunia, Ekonom Senior Era Presiden Soeharto

Christianto juga pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) pada 1980.

Dalam informasi yang dihimpun, Christianto dibesarkan di Semarang, dan kemudian pindah ke Jakarta untuk menempuh kuliah di Universitas Indonesia pada tahun 1964.

Berita Rekomendasi

Saat di kampus, dirinya aktif sebagai editor dan penulis dari berbagai publikasi, mulai dari tahun 1966 hingga 1970.

Kemudian, Christianto pada tahun 1971 juga merupakan salah satu bagian dari pendiri majalah mingguan Tempo.

Baca juga: Christianto Wibisono: Sebuah Wishful Thinking Indonesia 2024

Christianto juga merupakan seorang aktivis pada tahun 1978. Dan sangat lantang dalam menentang larangan pemerintah terhadap kebebasan pers.

Kemudian, selama tahun 1978 hingga 1983 beliau diangkat sebagai Staf mantan Wakil Presiden Indonesia, Adam Malik.

Barulah kemudian pada tahun 1980, Christianto mendirikan Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI).

Pusat Data Bisnis merupakan sebuah konsultan bisnis dan perusahaan data mining terkemuka, yang secara konsisten menyajikan wawasan dan analisis politik dan ekonomi yang tajam.

Yakni melalui kolomnya di banyak media paling terkemuka di Indonesia seperti Kompas dan Suara Pembaruan.

Kemudian, pada tahun 1998, Christianto dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat, saat tragedi Mei 1998.

Ketika mengungsi di negeri Paman Sam, Christianto masih terus memantau perkembangan Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Selama berada di AS, ia mendapatkan tawaran dari mantan presiden Indonesia Abdurrahman Wahid, untuk mengisi posisi Menteri.

Namun, tawaran tersebut kemudian ia tolak.

Tetapi pada tahun 2006, Christianto menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2007 hingga 2010.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas