KKP: Komoditas Rumput Laut Bisa Atasi Persoalan Artati Widiarti Dunia
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai komoditas rumput laut bisa menjadi jawaban atas persoalan global seperti limbah plastik.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai komoditas rumput laut bisa menjadi jawaban atas persoalan global seperti limbah plastik.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti menuturkan pengembangan produk turunan rumput laut menjadi hal yang sangat penting.
Menurutnya, rumput laut sekarang hadir dengan bioplastic sebagai pengganti kemasan plastik.
Baca juga: Hindari Overfishing, KKP Perketat Pengawasan Alat Tangkap Ikan
Bahkan dalam penelitian mutakhir yang dipublikasikan di PLoS ONE Journal, Maret lalu menyebutkan pemanfaatan rumput laut jenis Asparagopsis taxiformis dalam pakan ternak ruminansia seperti sapi, mampu mengurangi emisi gas metana.
Baca juga: Perketat Aturan, KKP Komitmen Lindungi Nelayan Kecil dari Golongan Atas
"Ketika dunia menempatkan climate change sebagai isu utama, pelaku usaha bisa mem-branding rumput laut sebagai tanaman yang mampu menyerap CO2," terang Artati saat webinar Jakarta, Rabu (28/7/2021).
Artati menegaskan rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang sangat melimpah di perairan Indonesia.
Jumlahnya mencapai 8,6 persen dari total biota di laut.
Baca juga: Bantu Ekonomi Pembudidaya, KKP Distribusikan 50 Ton Pakan Ikan Mandiri
Sementara luas wilayah habitat rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektare atau terbesar di dunia.
"Melimpahnya sumber daya hayati rumput laut ini tentunya merupakan anugerah bagi Bangsa Indonesia yang dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta menjadi sumber pangan dan gizi nasional," tegasnya.
Sementara Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud menjelaskan pemanfaatan rumput laut untuk konsumsi manusia menyumbang lebih dari 77 persen dari keseluruhan pangsa pasar global.
Kebutuhan diproyeksikan meningkat di masa mendatang karena perubahan lifestyle kebiasaan makan yang sehat, dan meningkatnya populasi penduduk.
Selain itu, permintaan pasar rumput laut diprediksi mencapai 23,04 miliar dolar AS pada tahun 2027.
"Peningkatan permintaan terjadi karena meningkatnya permintaan rumput laut untuk industri pangan, pakan, obat-obatan dan kosmetik," terang Machmud.