Peran Wanita Menaikkan Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Masih Rendah
Di era pandemi ini kita harus mampu memanfaatkan apa saja yang bisa menyokong ekonomi kita, seperti salah satunya bercocok tanam di lingkungan sekitar
Penulis: Yulis
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rendahnya indeks digital perempuan menjadi salah satu alasan mengapa perempuan sulit berkembang terutama dalam hal ekonomi.
Padahal hal tersebut sangat dibutuhkan untuk "naik kelas" para perempuan dalam kesejahteraan.
Pembina lembaga kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia Care Muchamad Bachtiar, MM.CWM mengatakan, perempuan harus cakap dalam hal mengurangi pengeluaran agar biaya pendapatan dapat dialokasikan untuk hal lainnya seperti modal dalam berusaha.
"Ibu-ibu akan naik kelas kuncinya harus mengurangi pengeluaran, produktif, mau belajar, dan mulai bersosialisasi," katanya saat diskusi pemberdayaan virtual kepada ibu-ibu prasejahtera di dua kawasan Jakarta Barat dan Depok yang diadakan Pimpinan Pusat Wanita Perisai, Minggu (1/8/21).
Peserta dalam kegiatan ini merupakan ibu-ibu penerima manfaat program keluarga harapan yang memiliki penghasilan kecil dampingan dari organisasi PP Wanita Perisai yang fokus pada pemberdayaan.
Baca juga: Percepat Pembangunan di Papua, Mensos Risma Optimalisasi Program Pemberdayaan Lewat Koperasi
Ditambahkan Bachtiar bahwa perempuan merupakan penyokong pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka harus dimulai dari ranah terkecil yaitu rumah tangga.
Pengamat dari Institute Pertanian Bogor, Prima Gandhi mengatakan, di era pandemi ini kita harus mampu memanfaatkan apa saja yang bisa menyokong ekonomi kita, seperti salah satunya bercocok tanam dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar kita.
Gandhi juga memaparkan penjelasan mengenai cara bercocok tanam dengan memanfaatkan limbah rumah tangga sehingga tidak begitu memerlukan modal yang besar.
"Prinsip pemanfaatan ini akan mendorong pemenuhan pangan keluarga, investasi masa depan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara Mega Waty, Ketua umum PP Wanita Perisai yang juga merupakan Founder dan Direktur program Indonesia Care mengungkapkan bahwa saat ini Wanita Perisai sedang konsen pemberdayaan kepada masyarakat khususnya perempuan prasejahtera untuk tetap berdiri kokoh menjadi penyokong ketahanan pangan keluarga.
Baginya, ketahanan pangan yang stabil tentu akan menekan laju perekonomian yang semakin sulit. Juga sebagai salah satu alternatif menekan impor bahan pangan yang dapat ditanam di Indonesia.
"Intinya kita mau ibu-ibu berdaya bersama kita. Bayangkan saja, ratusan ibu-ibu dampingan yang berupaya menanam tanaman pangan di rumahnya, itu sudah membantu keluarga dalam ketahanan pangan. Apalagi sedang masa pandemi yang apa-apa serba sulit", Tandasnya.
Mega juga mengungkapkan bahwa Wanita Perisai dalam waktu dekat akan memulai rencana tindak lanjut (RTL) yaitu membagikan benih gratis dan mendampingi ibu-ibu dalam melakukan cocok tanam di pekarangan rumah dengan media yg mudah di dapat di sekitar mereka.