Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perlu Edukasi dan Riset Luruskan Disinformasi Produk Tembakau Alternatif

Disinformasi produk tembakau alternatif masih terus berkembang sehingga menyebabkan pemahaman yang keliru di publik.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Perlu Edukasi dan Riset Luruskan Disinformasi Produk Tembakau Alternatif
DOK.
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disinformasi produk tembakau alternatif masih terus berkembang sehingga menyebabkan pemahaman yang keliru di publik.

Hal itu harus dijawab melalui edukasi dan kajian ilmiah agar perokok dewasa memiliki pemahaman yang akurat mengenai produk tembakau yang lebih rendah risiko.

Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo) Paido Siahaan menyatakan, pihaknya aktif memberikan edukasi mengenai fakta-fakta ilmiah produk tembakau alternatif kepada anggota dan perokok dewasa.

“Masih ada opini-opini salah yang berkembang di masyarakat. Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Paido dikutip, Selasa (3/8/2021).

Saat ini, produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan snus sudah diberdayakan untuk menekan prevalensi perokok di beberapa negara.

Baca juga: Dosen Vokasi dapat Bantuan Program Beasiswa Riset Terapan 

Salah satunya adalah Inggris yang mendukung kehadiran produk ini.

“Saya rasa perokok dewasa berhak dan perlu diberikan informasi mengenai produk tembakau alternatif seperti yang dilakukan pemerintah Inggris,” ungkap Paido.

Berita Rekomendasi

Dukungan Pemerintah Inggris terhadap penggunaan produk tembakau alternatif digencarkan setelah mereka melakukan kajian ilmiah mandiri.

Paido berharap Pemerintah Indonesia melakukan langkah serupa.

Pemerintah juga diharapkan bisa mendorong penelitian dari lembaga-lembaga independen, seperti universitas.

Hasil riset tersebut nantinya dapat memperbaiki informasi yang keliru mengenai produk tembakau alternatif di masyarakat.

“Banyak yang menganggap produk ini sama berbahayanya seperti rokok dikarenakan masih sedikit peneliti yang meneliti. Padahal, produk ini sudah terbukti secara ilmiah memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok,” katanya.

Pembahasan mengenai informasi yang tidak akurat tentang produk tembakau alternatif juga menjadi topik dalam Global Forum on Nicotine (GFN) yang diselenggarakan secara daring di Liverpool, Inggris, pada pekan lalu.

Kepala Eksekutif Jaringan Internasional Organisasi Konsumen Nikotin (INNCO), Chris Gardner mengatakan, informasi keliru mengenai produk ini harus diluruskan.

Jika tidak, perokok dewasa akan enggan beralih ke produk tembakau alternatif.

“Karena ini seputar edukasi untuk memperbaiki kesalahan persepsi, maka pemerintah dan badan kesehatan masyarakat merupakan pihak yang tepat melakukan hal ini. Sudah banyak makalah akademik dan penelitian mengenai produk ini. Jadi, pesannya harus disampaikan juga ke publik,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas