Pertamina Tembus Fortune Top 500, Erick Thohir: Tidak Cukup Sekedar Top 500
Fortune 500 menempatkan Pertamina di peringkat ke 287 dengan nilai pemasukan (revenue rating) sekitar 49,469 miliar dolar AS.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina berhasil menembus kembali daftar 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune.
Dalam rilis terbarunya, Fortune 500 menempatkan Pertamina di peringkat ke 287 dengan nilai pemasukan (revenue rating) sekitar 49,469 miliar dolar AS.
Baca juga: Pertamina Satu-satunya Perusahaan Indonesia yang Masuk Daftar Fortune Global 500
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, prestasi Pertamina diharapkan bisa menjadi lebih baik dan mampu bersaing sebagai salah satu perusahaan terbesar dunia.
"Saya optimistis bahwa kinerja Pertamina dapat lebih baik lagi. Dan frame bagi Pertamina adalah mesti bersaing dengan kompetitor di level dunia,” ujar Erick dalam keterangannya, Senin (2/8/2021)
“Sebab Pertamina memiliki segala syarat, baik kualitas dan kapabilitas, untuk menunjangnya sebagai salah satu perusahaan besar dunia," sambungnya.
Baca juga: Komitmen Transisi Energi, Pertamina Bidik Pemasangan PLTS 500 MW di Area Operasi Pertamina Group
Erick menambahkan bahwa, pengakuan dunia akan eksistensi Pertamina adalah bukti berjalannya pembenahan organisasi.
Salah satu perubahan yang dinilainya penting adalah menerapkan core value perusahaan yang amanah, kompeten, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Baca juga: Terbentur Kebijakan, Pertamina Dinilai Terpaksa IPO Subholding
Erick menyebut, selama ini Pertamina tidak pernah kekurangan sumber daya yang mumpuni.
"Namun sumber daya tanpa dibarengi nilai yang sesuai tentu tidak akan selaras dengan performa. Kita tentu berikhtiar bersama, agar nilai yang menjunjung good corporate governance bisa menjadi dasar," ujar Erick.
Erick pun menyoroti performa Pertamina dari sisi bisnis maupun nonbisnis di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, saat pandemi seperti ini mempengaruhi perlambatan sektor bisnis, Pertamina tetap mampu menjadi salah satu motor penggerak perekonomian.
Erick berharap segala performa positif baik di sisi bisnis dan nonbisnis bisa terus ditingkatkan.
"Benchmark kita haruslah tinggi. Jadi tidak cukup sekadar top 500, kita bisa lebih baik lagi. Mimpi kita bahwa Pertamina bisa menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia dan BUMN kita yang lain masuk juga ke top 500," pungkasnya.