Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Garap Pabrik Baru CAP2, Chandra Asri Gandeng Thaioil

Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) memastikan proyek pabrik baru Chandra Asri Perkasa (CAP) 2 terus berjalan.

Editor: Sanusi
zoom-in Garap Pabrik Baru CAP2, Chandra Asri Gandeng Thaioil
Istimewa
Pabrik Chandra Asri 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) memastikan proyek pabrik baru Chandra Asri Perkasa (CAP) 2 terus berjalan.

Untuk memuluskan proyek tersebut, Chandra Asri telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang Refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT), sebagai investor strategis melalui proses yang ketat.

Baca juga: TotalEnergies Rampungkan Instalasi Panel Surya Kedua untuk Chandra Asri Petrochemical

"Thaioil terpilih dengan mempertimbangkan penyelarasan strategis, nilai sinergis, prinsip kemitraan, manajemen dan kesesuaian teknologi," ujar Direktur Sumber daya Manusia dan Urusan Korporat sekaligus Sekretaris Perusahaan Chandra Asri Suryandi, Selasa (10/8/2021).

Secara keseluruhan, Thaioil memiliki kecocokan terkuat dalam pengetahuan teknis dan keahlian di industri ini, termasuk mengenai manajemen, keuangan dan keahlian teknis.

Baca juga: Televisi Analog Batal Disuntik Mati, Begini Alasan Kominfo

Suryandi mengatakan, CAP dan Thaioil telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal di CAP melalui Penawaran Umum Terbatas yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Right issue ini akan mengikuti persetujuan dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya pada 30 September 2021

Transaksi ini dilakukan melalui right issue yang telah ditetapkan oleh regulasi yang berlaku di Indonesia. Dana yang kami kumpulkan melalui right issue ini akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi skala global kedua di Indonesia (CAP2).

"Dengan kompleks kedua ini diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan permintaan domesik Indonesia yang terus meningkat, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0 dan menciptakan karier jangka panjang yang bernilai tinggi," kata Suryandi.

Pemegang saham utama Chandra Asri yaitu PT. Barito Pacific., Tbk dan SCG Chemicals Co., Ltd (SCG Chemicals) mendukung penuh aksi korporasi untuk menyuntikkan ekuitas ke CAP ini.

BERITA REKOMENDASI

Total perkiraan investasi Thaioil yang memperoleh 15 persen kepemilikan saham di Chandra Asri setelah right issue dan SCG Chemicals yang mempertahankan sekitar 30,57 persen dari kepemilikan saham di Chandra Asri, mencapai hingga 1,3 miliar dolar AS.

Transaksi ini masih mensyaratkan persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021. Modal 1,3 miliar dolar AS ini merupakan bagian dari investasi untuk pembiayaan CAP2 yang biaya proyeknya mencapai 5 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp 65,8 triliun.

Tergantung pada Final Investment Decision (FID) untuk CAP2 yang ditargetkan pada tahun 2022, Thaioil dan SCG Chemicals dapat selanjutnya secara kolektif berinvestasi hingga 0,4 miliar dolar AS.

"Metode selanjutnya akan ditentukan oleh para pihak dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham Chandra Asri serta otoritas pemerintah terkait," katanya.

Suryandi memprediksi, konstruksi yang memakan waktu 4-5 tahun ini akan menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan pada masa konstruksi.

Hasil kajian dari DDTC Tax Consulting pada 2021 mengatakan bahwa proyek CAP2 ini dapat menciptakan hilirisasi, memberikan pekerjaan langsung terhadap 3 juta orang, memberikan kontribusi peredaran upah nasional sebesar Rp 8,6 triliun, memberikan output langsung terhadap PDB Rp 41 triliun yang berdampak turunan terhadap perekonomian Rp 220 triliun.

Selain itu, CAP 2 ini akan menggandakan kapasitas produksi menjadi 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Dengan itu, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mengurangi ketergantungan kita pada impor.

“Yang tentu saja akan terbuka juga peluang pengembangan usaha di Industri hilir yang menggunakan produk petrokimia, penyediaan aktivitas ekonomi berkelanjutan, perbaikan devisa, technology sharing, dampak ekternalitas pengganda terhadap kawasan sekitarnya,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas