Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ahok Bagikan Tips agar Usaha Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Ahok mencontohkan, temannya yang berdagang makanan di sekolah. Ketika sekolah tutup, usahanya terganggu.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ahok Bagikan Tips agar Usaha Bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Instagram @basukibtp/Tribunnews
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membagikan tips agar usaha dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Disampaikan Ahok saat menjadi pembicara dalam acara BTP Insights Business, Nationalism, dan Beyond, yang diselenggarakan Intiland. Ahok mengatakan usaha yang paling terdampak adalah sektor non formal, seperti pedagang kaki lima.

"Yang paling repot, yang (ekonomi) bawah, yang jual makanan atau non formal. Kalau harian tidak punya duit pusing mereka," ujar Ahok dalam diskusi daring, Jumat (13/8/2021).

Ahok mencontohkan, temannya yang berdagang makanan di sekolah. Ketika sekolah tutup, usahanya terganggu. Hingga, melakukan penyesuaian di tengah pandemi, yakni menjual makanan secara daring atau di lingkungan sekitar.

"Ketika Anda punya reputasi yang baik, Anda dicari orang juga. Kalau ternyata tidak dicari, saya sarankan ganti bisnis, mungkin makanannya kurang enak," tutur Ahok.

Baca juga: Ditanya Pilih Jadi Pebisnis atau Pejabat, Ini Jawaban Ahok

Menurut Ahok, seorang pedagang harus memiliki reputasi yang baik. Selain itu, memiliki inovasi-inovasi untuk melakukan penyesuaian atau untuk mengembangkan usaha yang digeluti.

Berita Rekomendasi

"Tapi kalau ada reputasi baik, tapi tidak ada pembeli, berarti Anda harus cari bisnis yang lain," tuturnya.

Sedangkan, untuk usaha dengan level yang besar penting untuk mengatur cash flow dengan baik. Jika diharuskan, perusahaan bisa menjual asetnya.

"Memang sebagian aset harus dilepas. Mana biaya yang harus dipotong," tuturnya.

Ahok mencontohkan, jika perusahaan tersebut memiliki 10 jenis usaha, maka harus jeli memilih mana usaha yang merugi dan menguntungkan. Yang merugi bisa dihentikan. Lalu, fokus terhadap unit usaha yang masih bisa dipertahankan.

"Pengusaha sudah biasa. Kalau ada 10, terus 8 yang membebani, ya potong," ucap Ahok.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas