Jokowi: Pemerintah Tetap Berkomitmen Hapus Kemiskinan Ekstrem
Jokowi mengatakan, Pemerintah tetap berkomitmen menurunkan angka kemiskinan dalam kebijakan fisikal 2022.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tetap berkomitmen menurunkan angka kemiskinan dalam kebijakan fisikal 2022.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato APBN Tahun 2022 Beserta Nota Keuangan di Rapat Paripurna DPR RI, Senin, (16/8/2021).
"Pemerintah juga akan melanjutkan komitmen menurunkan kemiskinan, terutama penghapusan kemiskinan ekstrem, dan mengurangi ketimpangan," kata Jokowi.
Kepala Negara mengatakan, arsitektur kebijakan fiskal ke depan harus antisipatif dan responsif, dengan tetap menjaga keseimbangan antara kemampuan kontra siklus atau counter cyclical dengan upaya pengendalian risiko agar keberlanjutan fiskal jangka panjang tetap dapat dijaga.
Hal ini mengingat dinamika perekonomian dan perkembangan penanganan Covid-19 yang terjadi.
Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 384,8 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur di 2022
"Dengan tetap menjaga keseimbangan antara kemampuan countercyclical dengan upaya pengendalian risiko agar keberlanjutan fiskal jangka panjang tetap dapat dijaga," tuturnya.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Anggaran Kesehatan Rp 255,3 Triliun di RAPBN 2022
Karena itu, konsolidasi dan reformasi fiskal harus terus dilakukan secara menyeluruh, bertahap, dan terukur yang mencakup penguatan penerimaan negara dan perbaikan sisi belanja serta pengelolaan pembiayaan yang hati-hati.
"Untuk mewujudkan pengelolaan fiskal yang lebih sehat, berdaya tahan, dan mampu menjaga stabilitas perekonomian ke depan," katanya.
Konsolidasi fiskal tahun 2022 akan lebih fokus untuk mendukung pelaksanaan reformasi struktural terutama akselerasi pembangunan SDM, melalui reformasi bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan pendidikan.
"Reformasi struktural juga diarahkan untuk perbaikan fondasi ekonomi, melalui reformasi regulasi dan birokrasi serta dukungan sektoral yang mendorong pertumbuhan," tuturnya.
Reformasi fiskal juga terus dijalankan melalui optimalisasi pendapatan, penguatan belanja berkualitas atau spending better serta inovasi pembiayaan.
Upaya optimalisasi pendapatan ditempuh melalui penggalian potensi,perluasan basis perpajakan, peningkatan kepatuhan wajib pajak dan optimalisasi pengelolaan aset serta inovasi layanan.