Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Danone Indonesia bersama sejumlah perusahaan nasional dan multinasional mendukung transisi penggunaan energi terbarukan.

Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya mencapai visi pemerintah Indonesia mewujudkan 23 persen bauran energi baru terbarukan (EBT) pada 2025.

Baca juga: Lebih Efisien dan Tidak Lagi Rumit, Pengguna PLTS Atap Diharapkan Terus Bertambah

Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni mengatakan, Danone Indonesia menargetkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat terpasang di seluruh atap pabrik Danone-AQUA pada tahun 2023 dengan total kapasitas sistem lebih dari 15 MWp.

Dengan kapasitas tersebut, kata Ratih, PLTS nantinya menghasilkan listrik sebesar 21 GWh, serta mengurangi emisi karbon sebesar 16.633 ton CO2 pertahun.

Setelah itu, pemasangan PLTS dilanjutkan secara bertahap di seluruh pabrik Sarihusada, dan Nutricia hingga 2025.

Baca juga: RS Covid-19 Asrama Haji Mulai Beroperasi, Danone Indonesia Salurkan Bantuan, APD hingga Oksigen

"Kami berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia dan terbuka untuk berkolaborasi mempercepat transisi penggunaan energi terbarukan di Indonesia," papar Ratih, Rabu (18/8/2021).

Menurut Ratih, saat ini penggunaan energi listrik terbarukan di Danone sebesar 54 persen di tingkat global, dan ditargetkan mencapai 100 persen pada 2030.

"Komitmen ini diwujudkan di Indonesia dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 6,2 MWp di keempat pabrik kami," paparnya.

"Kami juga merealisasikannya melalui pemasangan boiler biomassa berkapasitas 6 ton sebagai penghasil tenaga uap di pabrik kami yang lain," sambung Ratih.