Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Komitmen Turunkan Deforestasi dan Emisi Gas Rumah Kaca

pemerintah mendorong pengembangan biodiesel sebagai salah satu alternatif BBM untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar berbasis fosil

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Pemerintah Komitmen Turunkan Deforestasi dan Emisi Gas Rumah Kaca
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesamaan persepsi dan narasi terkait kelapa sawit Indonesia berdasarkan bukti ilmiah, harus terus dikembangkan dalam membangun kampanye positif komoditas tersebut.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat Webinar Peran dan Strategi Komunitas Sawit dalam Mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bergantung Pada Efektivitas Penanganan Covid-19

Menurutnya, salah satu usaha agar minyak sawit Indonesia lebih diterima secara luas, yaitu dengan Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO).

"ISPO juga menegaskan komitmen Indonesia dalam penurunan deforestasi dan emisi gas rumah kaca dari sektor kelapa sawit," kata Airlangga.

Airlangga yang juga Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) menjelaskan, pemerintah juga mendorong pengembangan biodiesel (B30) sebagai salah satu alternatif BBM untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar berbasis fosil.

Baca juga: Menteri Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Sangat Tergantung pada Pengendalian Pandemi

Kebijakan ini, kata Airlangga, merupakan bagian dari upaya pemerintah mengurangi emisi karbon, dan mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan rendah karbon.

Berita Rekomendasi

Program B30 telah berkontribusi dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk sekitar 23,3 juta ton karbon dioksida (CO2) pada tahun 2020.

Baca juga: Menko Airlangga Berharap Konsumsi Masyarakat Kembali di 2022

Selain itu, Indonesia memiliki luas perkebunan kelapa sawit 16,38 juta hektar yang dapat menyerap sekitar 2,2 miliar ton CO2 dari udara setiap tahun.

"Pemerintah berkomitmen untuk mendukung program B30 pada tahun 2021 dengan target alokasi penyaluran sebesar 9,2 juta KL. Komitmen pemerintah ini juga bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga CPO," paparnya.

Terkait pencapaian sustainable development goals (SDGs), peranan minyak sawit dalam mencapai target yang telah disepakati secara global, yaitu sebagai sumber energi bersih dan terbarukan yang mendukung ketahanan energi nasional, penyediaan bahan makanan, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, serta pengurangan ketimpangan sosial dan ekonomi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas