Pimpinan DPR Ingatkan Ancaman Kesulitan Ekonomi Global Pascapandemi
Muhaimin Iskandar mengatakan, pandemi Covid-19 berkepanjangan membuat sebagian mimpi-mimpi global terganggu.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari 1,5 tahun menimbulkan berbagai kesulitan dan krisis di berbagai bidang.
Selain persoalan kesehatan, krisis yang nyata akibat pandemi Covid-19 adalah persoalan ekonomi.
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengatakan, pandemi berkepanjangan membuat sebagian mimpi-mimpi global terganggu.
"Apa yang menjadi harapan jangka pendek dan menengah kita menjadi pupus, terhenti akibat pandemi yang sudah berlangsung selama 1,5 tahun ini,” kata Gus Muhaimin melalui keterangannya, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Pimpinan DPR Sebut Pandemi Jadi Alasan Hanya 55 Persen Anggota Dewan yang Telah Serahkan LHKPN
Karena itu, Gus Muhaimin mengajak semua kalangan untuk melakukan refleksi sekaligus evaluasi untuk mengatasi keadaan sulit saat ini, sekaligus menyiapkan refleksi masa depan yang lebih baik.
"Tentu di balik pandemi ini, kita menghadapi krisis yang merata di seluruh negara. Terjadi stagnasi pertumbuhan ekonomi. Dan petanya menunjukkan akan tumbuh dengan ketidakadilan. Negara yang maju akan semakin maju dan yang belum maju dan berkembang akan semakin tertinggal. Inilah keadaan pasca pandemi yang akan kita hadapi,” katanya.
Kondisi global yang kemungkinan akan memburuk ini harus diantisipasi sejak dini.
"Semoga Indonesia bisa menyiapkan diri dengan baik sehingga evaluasi dan penelaahan masa krisis ini bisa menjadi sarana kita untuk menyiapkan langkah-langkah kita supaya kita hadir pasca pandemi nanti benar-benar menjadi kekuatan yang unggul,” ujarnya.
Baca juga: Pakar Hukum Apresiasi Pernyataan Presiden Soal Pemeriksaan BPK di Masa Pandemi
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku optimistis bangsa ini akan bisa mengatasi keadaan sulit ini dan bisa hadir di tengah kondisi dunia yang tidak pasti.
"Realitas global kita masih sangat nyata. Kesulitan ekonomi ini betul-betul akan membebani seluruh warga dunia kita,” pungkas Gus Muhaimin.