Bank Indonesia Tegaskan Risiko Kenaikan Inflasi 2022 Perlu Diantisipasi
Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya seluruh pihak mengantisipasi risiko kenaikan inflasi 2022.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya seluruh pihak mengantisipasi risiko kenaikan inflasi 2022.
Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2021, Rabu (25/8/2021).
"Risiko kenaikan inflasi pada tahun 2022 perlu kita antisipasi. Ini menyusul naiknya permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia," ucap Perry.
BI juga mengapresiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat, para Menteri, Gubernur Provinsi dan Bupati atau Wali Kota atas sinergi yang erat dalam mewujudkan stabilitas harga.
Baca juga: Pemerintah: Laju Inflasi Tahun Depan 3 Persen, Suku Bunga Rp 14.350 Per Dolar
"Sinergitas ini mendukung upaya pemulihan ekonomi Indonesia dan menjaga kesejahteraan rakyat," kata Perry.
Menurutnya, penguatan peran UMKM pangan dalam ekosistem ekonomi secara terintegrasi menjadi penting.
Ia berharap UMKM pangan dapat terus beradaptasi dengan teknologi digital.
Baca juga: Gubernur BI: Inflasi hingga Juli 2021 Terjaga Rendah di Seluruh Daerah
"Dari hulu hingga hilir termasuk akses pasar yang lebih luas bagi UMKM pangan. Kami di Bank Desa berkomitmen penuh untuk bersinergi dengan pemerintah," tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.