Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Jokowi: Inflasi Kuartal II 2021 Jauh di Bawah Target

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menuturkan tingkat inflasi kuartal II 2021 sebesar 1,52 persen year-on-year masih jauh

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jokowi: Inflasi Kuartal II 2021 Jauh di Bawah Target
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi: Seorang pedagang memasukkan cabai rawit domba ke dalam kantong plastik saat melayani pembeli di los sayur dan buah Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/3/2021). Harga cabai di pasar tradisional Kota Bandung dalam dua pekan terakhir terus naik, terutama cabai rawit domba yang harganya melambung hingga 300 persen dari Rp 40.000 menjadi Rp 120.000 per kilogram. Sementara cabai rawit hijau harganya saat ini Rp 90.000 dari sebelumnya Rp 30.000 per kg, cabai merah keriting Rp 65.000 dari Rp 40.000 per kg, cabai tanjung Rp 60.000 dari Rp 40.000 per kg, dan cabai hijau Rp 50.000 dari Rp 40.000 per kg. Kenaikan dipicu minimnya pasokan akibat gagal panen atau busuk sebelum dipanen. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menuturkan tingkat inflasi kuartal II 2021 sebesar 1,52 persen year-on-year masih jauh di bawah target.

"Angka inflasi itu jauh dibawah target inflasi 2021 yaitu tiga persen," ucap Jokowi saat membuka Rakornas Pengendalian Inflasi 2021, Rabu (25/8/2021).

Jokowi menilai inflasi yang terlampau rendah juga bukan hal yang diinginkan pemerintah.

Itu karena mencerminkan turunnya daya beli masyarakat terlebih di situasi pandemi Covid-19.

Baca juga: Bank Indonesia Tegaskan Risiko Kenaikan Inflasi 2022 Perlu Diantisipasi

"Kita juga tahu bawah inflasi rendah bukan hal yang menggembirakan. Karena bisa mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan mobilitas," terangnya.

Jokowi menekankan agar kuartal III 2021 harus diwaspadai dan penuh kehati-hati.

Berita Rekomendasi

"Mengatur keseimbangan kesehatan dan ekonomi, gas dan rem. Pengendalian covid-19, masyarakat rentan harus dilindungi. Daya beli masyarakat di dorong meningkatkan sisi demand," tuturnya.

Baca juga: BI Prediksi Inflasi Agustus 2021 Sebesar 0,04 Persen, Komoditas Telur Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama

Menurutnya, sektor daya beli masyarakat kunci utama agar dapat menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi.

Kepala negara menugaskan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

Baca juga: Naiknya Kasus Covid-19 hingga Inflasi Global Jadi Risiko Pemulihan Ekonomi

Ia mengatakan harga pangan yang stabil sangat penting untuk rakyat di masa pandemi Covid-19.

"Beberapa hal ini agar menjadi perhatian TPIP dan juga TPID. Kalau ada hambatan segera selesaikan hambatan tersebut. ini perlu kita kerja di lapangan baik itu produksi dan didistribusi," imbuh Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas