Jokowi: Inflasi Kuartal II 2021 Jauh di Bawah Target
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menuturkan tingkat inflasi kuartal II 2021 sebesar 1,52 persen year-on-year masih jauh
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menuturkan tingkat inflasi kuartal II 2021 sebesar 1,52 persen year-on-year masih jauh di bawah target.
"Angka inflasi itu jauh dibawah target inflasi 2021 yaitu tiga persen," ucap Jokowi saat membuka Rakornas Pengendalian Inflasi 2021, Rabu (25/8/2021).
Jokowi menilai inflasi yang terlampau rendah juga bukan hal yang diinginkan pemerintah.
Itu karena mencerminkan turunnya daya beli masyarakat terlebih di situasi pandemi Covid-19.
Baca juga: Bank Indonesia Tegaskan Risiko Kenaikan Inflasi 2022 Perlu Diantisipasi
"Kita juga tahu bawah inflasi rendah bukan hal yang menggembirakan. Karena bisa mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan mobilitas," terangnya.
Jokowi menekankan agar kuartal III 2021 harus diwaspadai dan penuh kehati-hati.
"Mengatur keseimbangan kesehatan dan ekonomi, gas dan rem. Pengendalian covid-19, masyarakat rentan harus dilindungi. Daya beli masyarakat di dorong meningkatkan sisi demand," tuturnya.
Baca juga: BI Prediksi Inflasi Agustus 2021 Sebesar 0,04 Persen, Komoditas Telur Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama
Menurutnya, sektor daya beli masyarakat kunci utama agar dapat menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi.
Kepala negara menugaskan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Baca juga: Naiknya Kasus Covid-19 hingga Inflasi Global Jadi Risiko Pemulihan Ekonomi
Ia mengatakan harga pangan yang stabil sangat penting untuk rakyat di masa pandemi Covid-19.
"Beberapa hal ini agar menjadi perhatian TPIP dan juga TPID. Kalau ada hambatan segera selesaikan hambatan tersebut. ini perlu kita kerja di lapangan baik itu produksi dan didistribusi," imbuh Jokowi.