Daya Beli Masyarakat Belum Pulih, IHSG Diprediksi Tertekan Lagi
Kemarin, indikator MACD bergerak mendatar dengan tingkat fluktuatif cukup tinggi pada pergerakan histogram.
Editor: Choirul Arifin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi kembali bergerak tertekan dengan support resistance 6.032 hingga 6.129.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG kembali bergerak uji support moving average 20 dan 5 hari dengan momentum yang mulai memasuki area overbought dari indikator RSI dan stochastic.
Kemarin, indikator MACD bergerak mendatar dengan tingkat fluktuatif cukup tinggi pada pergerakan histogram.
"Konfirmasi selanjutnya adalah level moving Average 50 hari sebagai support pergerakan trend positif jangka menengah di kisaran 6.071 dan moving average 200 sebagai support kuat di kisaran 6.032 yang kemungkinan akan di uji dan menjadi penopang pergerakan selanjutnya," ujar dia melalui risetnya, Kamis (2/9/2021).
Lanjar menjelaskan, investor mencermati data PMI manufaktur Indonesia yang masih berada di bawah level ekspansi dan data tingkat inflasi di bulan Agustus di bawah ekspektasi.
Baca juga: IHSG Hari Ini Berpeluang Menguat, Tujuh Saham Ini Layak Dicermati
Indeks Kinerja PMI manufaktur naik menjadi 43,7 dan tingkat inflasi bulanan turun menjadi 0,03 persen dari 0,08 persen.
Baca juga: Bank Sampoerna Cari Investor Baru untuk Penuhi Aturan Modal Minimum OJK
Selanjutnya, tingkat inflasi tahunan naik tipis menjadi 1,59 persen dari 1,52 persen dan tingkat inflasi inti menurun menjadi 1,31 persen dari 1,4 persen.
Baca juga: Harga Saham Right Issue BRI Dipatok Rp 3.400 Per Lembar
"Data tersebut memberikan indikasi dampak pembatasan darurat akibat peningkatan kasus Covid-19 dan belum adanya pemulihan daya beli masyarakat di bulan Agustus 2021," pungkas Lanjar.