Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Daya Beli Masyarakat Belum Pulih, IHSG Diprediksi Tertekan Lagi

Kemarin, indikator MACD bergerak mendatar dengan tingkat fluktuatif cukup tinggi pada pergerakan histogram. 

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Daya Beli Masyarakat Belum Pulih, IHSG Diprediksi Tertekan Lagi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Karyawan mengamati harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi kembali bergerak tertekan dengan support resistance 6.032 hingga 6.129. 

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG kembali bergerak uji support moving average 20 dan 5 hari dengan momentum yang mulai memasuki area overbought dari indikator RSI dan stochastic. 

Kemarin, indikator MACD bergerak mendatar dengan tingkat fluktuatif cukup tinggi pada pergerakan histogram. 

"Konfirmasi selanjutnya adalah level moving Average 50 hari sebagai support pergerakan trend positif jangka menengah di kisaran 6.071 dan moving average 200 sebagai support kuat di kisaran 6.032 yang kemungkinan akan di uji dan menjadi penopang pergerakan selanjutnya," ujar dia melalui risetnya, Kamis (2/9/2021). 

Lanjar menjelaskan, investor mencermati data PMI manufaktur Indonesia yang masih berada di bawah level ekspansi dan data tingkat inflasi di bulan Agustus di bawah ekspektasi. 

Baca juga: IHSG Hari Ini Berpeluang Menguat, Tujuh Saham Ini Layak Dicermati

Indeks Kinerja PMI manufaktur naik menjadi 43,7 dan tingkat inflasi bulanan turun menjadi 0,03 persen dari 0,08 persen. 

Baca juga: Bank Sampoerna Cari Investor Baru untuk Penuhi Aturan Modal Minimum OJK

Berita Rekomendasi

Selanjutnya, tingkat inflasi tahunan naik tipis menjadi 1,59 persen dari 1,52 persen dan tingkat inflasi inti menurun menjadi 1,31 persen dari 1,4 persen. 

Baca juga: Harga Saham Right Issue BRI Dipatok Rp 3.400 Per Lembar

"Data tersebut memberikan indikasi dampak pembatasan darurat akibat peningkatan kasus Covid-19 dan belum adanya pemulihan daya beli masyarakat di bulan Agustus 2021," pungkas Lanjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas