LPKR Berkomitmen Kembangkan Industri Kesehatan
John Riady mengatakan potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia melalui PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4 persen saham per 3 Agustus 2021.
Dalam webinar Katadata Sustainable Action for Futures Economy (SAFE) Forum 2021 baru-baru ini, CEO LPKR John Riady menjelaskan industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia, jika Indonesia ingin maju lebih lagi menjadi negara middle income, advance, dan seterusnya.
"Apalagi, perekonomian Indonesia diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi," kata John Riady.
John Riady, yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris SILO, menambahkan bahwa potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi.
"Pada tahun 2019, misalnya, pengeluaran di sektor kesehatan berbanding dengan PDB di Indonesia baru mencakup 3,1%. Angka tersebut di bawah Malaysia yang mencapai 3,9%, Singapura 4,7%, dan China 5,2%. Kami yakin rasio expenditure kesehatan dari 3,1% pelan-pelan akan naik menjadi 4%-5% seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia," katanya.
Baca juga: Didukung Kinerja yang Kuat, LPKR Naikkan Target Prapenjualan 2021 Sebesar 20%, Jadi Rp 4,2 Triliun
Di sisi lain, menurut dia, suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk.
"Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali," katanya.
"Pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.
Pada Semester I/2021, SILO meraih pendapatan sebesar Rp 3,81 triliun, naik 51,7% YoY (year on year) dari sebelumnya Rp 2,51 triliun pada Semester I/2020, dengan laba bersih mencapai Rp 291,54 miliar.
SILO memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit di 29 kota, dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.