Asita: Optimalkan Pemasaran Digital agar Industri Pariwisata Bisa Bangkit
Karena saat ini paket wisata tidak lagi dicari di brosur atau pamflet. Semua paket wisata sudah bisa ditemukan di internet.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang SDM dan Litbang DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Masrura mengatakan penurunan level PPKM di sejumlah wilayah menjadi momentum industri pariwisata kembali bangkit.
Menurutnya, pelaku usaha harus mengubah strategi untuk berjualan dengan masuk ke pasar digital.
Ia menegaskan strategi promosi pariwisata mau tidak mau harus sepenuhnya beralih ke digital.
Karena saat ini paket wisata tidak lagi dicari di brosur atau pamflet. Semua paket wisata sudah bisa ditemukan di internet.
"Salah satunya kita harus masuk ke ekosistem. Dengan masuk ke ekosistem kita hanya di satu tempat, tempat itu yang akan mempromosikan,” ujar Masrura dalam diskusi daring Tips dan Trik Jualan Online, Kamis (16/9/2021).
Baca juga: Berawal dari Passion Fotografi, Arif Naen Sukses Majukan Bisnis Pariwisata di Natuna
Asita juga membuat ekosistem khusus pariwisata sebagai salah satu upaya menjangkau pasar yang lebih luas di dunia digital.
Sehingga memudahkan bagi pelaku usaha untuk kembali mempromosikan jasanya.
“Berjualan lewat online kuncinya adalah komitmen dan kepercayaan. Kita harus mendeskripsikan sedetail mungkin apa yang ditawarkan. Sehingga pembeli akan percaya dan kembali lagi membeli produk kita,” jelas Masrura.
CEO WASD Labs Ahyar Muawwal menyatakan, bagi pemula yang mau berbisnis di internet, harus menentukan segmentasi produk.
Selain itu, kualitas produk yang dijual di market place juga harus menjadi perhatian.
"Kira-kira kalau saya jual produk A, dibutuhkan gak sama orang orang seperti apa. Segmentasinya harus dilihat, umurnya dari berapa hingga berapa. Sehingga targetnya bisa dicapai dengan cepat,” ujar Ahyar.