Bank Indonesia: Uang Beredar Agustus 2021 Tercatat Rp 7.198 Triliun
Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2021, mengalami pertumbuhan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2021, mengalami pertumbuhan.
Hal tersebut didorong oleh peningkatan komponen uang beredar sempit (M1) dan kuasi.
Kepala Departemen Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, adapun posisi M2 pada Agustus 2021 sebesar Rp 7.198,9 triliun atau tumbuh 6,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca juga: Harga Emas Antam Kamis, 23 September 2021: Turun Rp 2.000, Jadi Rp 924.000 per Gram
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya, angka tersebut tumbuh lebih rendah. Dimana pada bulan sebelumnya sebesar 8,9 persen (yoy).
“Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan komponen uang beredar sempit (M1) sebesar 9,8 persen (yoy) dan uang kuasi 5,9 persen (yoy),” ujar Erwin dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Kunjungan ke Cilacap, Presiden Jokowi akan Tanam Mangrove, Tinjau Vaksinasi Hingga Lepas Tukik
Untuk diketahui, M1 adalah meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).
Sementara M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Erwin kembali melanjutkan, dinamika pertumbuhan M2 pada Agustus 2021 terutama dipengaruhi oleh tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.
Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh 21,1 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 38,4 persen (yoy).
“Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit kepada sektor swasta domestik tumbuh lebih tinggi sehingga menahan perlambatan pertumbuhan uang beredar,” pungkasnya.