Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cara Mengelola dan Merencanakan Keuangan dengan Cerdas: Susun Tujuan, Disiplin, hingga Realistis

Berikut cara mengelola serta merencanakan keuangan dengan cerdas: Membuat susunan tujuan, harus disiplin, tentukan target waktu, dan realistis

Penulis: Faishal Arkan
Editor: Daryono
zoom-in Cara Mengelola dan Merencanakan Keuangan dengan Cerdas: Susun Tujuan, Disiplin, hingga Realistis
freepik.com/cookie-studio
Ilustrasi cara mengelola serta merencanakan keuangan yang benar 

TRIBUNNEWS.COM - Kemampuan serta cara mengelola keuangan penting untuk dipahami masyarakat baik mereka yang menjadi karyawan maupun yang memiliki bisnis.

Mengelola keuangan dilakukan supaya kondisi finansial masyarakat tetap stabil.

Selain itu dalam mengelola keuangan, masyarakat diharapkan bijak dan tidak terlalu boros.

Masyarakat juga perlu membedakan kebutuhan serta keinginan.

Terdapat beberapa cara mengelola keuangan dengan baik, yang mungkin bisa dipraktikkan oleh masyarakat.

Baca juga: Tak Perlu Ribet Menghitung Manual, Ini Rekomendasi Aplikasi Pencatatan Keuangan

Cara mengelola serta merencanakan keuangan dengan cerdas.
Cara mengelola serta merencanakan keuangan dengan cerdas. (SpunOut.ie)

Baca juga: Simak, 4 Tips Mengatur Keuangan Agar Tetap Stabil saat Situasi Pandemi Covid-19

Dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat lima langkah mengelola atau merencanakan keuangan, di antaranya:

1. Mengevaluasi kondisi keuangan saat ini

Berita Rekomendasi

Melakukan analisis dengan memerhatikan kondisi Anda saat ini, yakni seperti status pernikahan, jumlah anggota keluarga, kondisi pekerjaan, usia, kondisi kesehatan, dan sebagainya.

2. Menyusun tujuan keuangan

Menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka panjang (long term) maupun jangka pendek (short term), contohnya yakni :

- Memiliki tabungan di bank sebanyak 20 juta pada 2 tahun ke depan

- Ingin memiliki rumah sendiri pada 10 tahun ke depan

- Memiliki mobil pribadi 3 tahun ke depan

- Menunaikan ibadah haji 15 tahun ke depan

3. Menyusun perencanaan keuangan dan alternatifnya untuk mencapai tujuan keuangan

Perencanaan keuangan dapat berupa kegiatan yang akan dilakukan dan bauran produk keuangan yang akan digunakan, dikaitkan dengan jangka waktu pencapaiannya, seperti:

- Membayar sebesar Rp. 350.000/bulan untuk premi asuransi pendidikan anak selama 10 tahun

- Menabung sebesar Rp. 500.000/bulan untuk dana naik haji selama 15 tahun

- Mencicil sebesar Rp. 1,5 juta/bulan untuk kredit pembelian mobil selama 10 tahun

4. Melaksanakan perencanaan keuangan yang sudah tersusun dengan disiplin

Anda perlu disiplin dalam melakukan perencanaan keuangan, jangan terlalu mementingkan keinginan daripada kebutuhan. 

Hal tersebut akan membuat kondisi keuangan Anda tidak disiplin, serta perencanaan yang dibuat tidak sesuai ekspektasi awal.

5. Melakukan tinjauan serta menyempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk menyesuaikan kondisi keuangan terkini

Kondisi keuangan seseorang bisa berubah karena beberapa kondisi, di antaranya:

- Lahirnya anggota keluarga baru

- Mengalami sakit yang membutuhkan biaya besar dan terganggunya sumber penghasilan keluarga

- Meningkatnya pendapatan secara signifikan, dan sebagainya

Apabila terjadi perubahan keuangan karena hal-hal tersebut, maka proses perencanaan keuangan akan dimulai lagi dari awal proses dan diteruskan dengan proses-proses selanjutnya.

Selain itu, masih dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut cara lain dalam merencanakan keuangan secara cerdas, di antaranya:

Tujuan keuangan dapat dianalogikan dalam tujuan dari sebuah proyek atau perusahaan, dalam penetapan tujuan dapat dilakukan dengan S.M.A.R.T, yakni:

1. Specific

Pengungkapan tujuan haruslah menggunakan kata-kata yang lugas, tidak mengandung makna ganda.

2. Measurable (terukur)

Hasil yang akan dicapai, dalam bentuk angka dan mata uang yang jelas.

3. Attainable (dapat dicapai)

Tujuan keuangan tidak selalu hanya satu, ada kalanya tujuan keuangan terdiri dari beberapa hal dalam tenggat waktu yang sama.

Apabila hal tersebut terjadi, seharusnya ada skala prioritas, yang mana yang akan diprioritaskan pencapaiannya jika ternyata kondisi yang terjadi tidak sesuai harapan.

4. Realistic

Dalam membuat tujuan keuangan seharusnya tidak terlalu muluk dan memertimbangkan kemampuan yang dimiliki.

Tujuan yang terlalu muluk dan tidak realistis justru dapat membuat frustrasi atau bahkan terjebak dalam situasi keuangan yang lebih buruk akibat memiliki hutang.

5. Timely (jangka waktu)

Anda perlu memiliki target waktu yang jelas, kapan tujuan keuangan tersebut akan dicapai.

Baca juga: Edukasi Keuangan Sejak Dini agar Generasi Muda Peduli kepada Negeri 

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar mengelola keuangan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas