Aplikasi dan Game Developer Sumbang 2,19 Persen ke PDB Nasional
Salahuddin Uno mengatakan, industri game bisa menjadi modal tersendiri bagi kebangkitan subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, industri game bisa menjadi modal tersendiri bagi kebangkitan subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi.
Terlebih dari 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia, aplikasi dan permainan (game) pada 2020 menempati posisi ke-7 penyumbang terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia.
“Nominal sebesar Rp24,88 triliun atau sekitar 2,19 persen sumbangan subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional.
Ini juga sejalan dengan janji Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan e-sport dan industri gaming yang menjadi salah satu modal bangsa,” kata Menparekraf Sandiaga Uno belum lama ini.
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan pihaknya akan terus berupaya membuka akses pasar seluas-luasnya khususnya bagi para pelaku ekonomi kreatif subsektor aplikasi atau game.
Baca juga: Rasio Utang Indonesia Terhadap PDB Melonjak, Menko Airlangga: Hampir Semua Negara Juga Naik
Terlebih di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, subsektor Aplikasi Game Developer (AGD) malah menunjukkan tren kenaikan positif dibandingkan dengan subsektor lainnya. Tercatat subsektor AGD memiliki nilai pertumbuhan positif tertinggi kedua setelah subsektor TV dan radio.
Baca juga: Sandiaga Akan Ajak Diskusi PHRI Soal Penolakan CHSE
Terkait hal ini, pihak Kemenparekraf RI berpartisipasi dalam ajang Tokyo Game Show, event pameran dagang serta eksibisi game yang akan dilaksanakan pada 30 September – 3 Oktober 2021 mendatang.
Event ini seringkali dijadikan benchmark bagi penyelenggaraan event serupa di kawasan dunia lain.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, partisipasi Indonesia merupakan salah satu strategi utama pihaknya dalam memajukan industri game melalui pembukaan akses pasar seluas-luasnya bagi industri game Indonesia.
Baca juga: Sandiaga Sebut Penerapan Ganjil Genap di Objek Wisata Bali untuk Mengantisipasi Travel Madness
“Kami percaya bahwa potensi game lokal atau game buatan Indonesia sangatlah besar untuk dapat 'dilirik' dunia sebagai produk digital ekonomi kreatif unggulan asal Indonesia.
Hal ini tentu pada akhirnya juga akan dapat mengakselerasi pemulihan perekonomian bangsa di tengah kondisi pandemi saat ini,” ujar Nia Niscaya dalam keterangannya, Rabu (29/9/2021).
Sebanyak 19 (sembilan belas) peserta delegasi Indonesia akan menampilkan karya-karya terbaiknya dalam bidang game developing, game publishing, dan game service di pentas salah satu pameran dagang serta eksibisi video game terbesar dan terkemuka di dunia.
Seluruh peserta akan mengikuti kegiatan business to business (B2B) meeting melalui Business Matching System yang disediakan oleh TGS.
Produk game Indonesia juga akan ditampilkan di dalam Exhibitor Showroom TGS yang memuat paviliun virtual Archipelageek by Indonesia Goes to Tokyo Game Show 2021.
Selain Kemenpakeraf, partisipasi Indonesia di event ini juga didukung oleh Asosiasi Game Indonesia (AGI) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang.
Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno mengatakan, partisipasi Indonesia dalam TGS tahun ini sebagai salah satu bentuk konsistensi kolaborasi antara pemerintah dengan stakeholder industri game nasional untuk memajukan produk game Indonesia di pasar global.
“Dengan semakin konsisten-nya kita mengirimkan delegasi Indonesia dalam event-event semacam ini, akan semakin membuat game Indonesia dikenal di industri game mancanegara, sehingga pada gilirannya juga akan meningkatkan profil industri game lokal kita di dunia,” ujarnya.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Jepang, merangkap Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, berharap kesempatan ini dapat dimaksimalkan seluruh delegasi yang terlibat.
“Event (Tokyo Game Show) ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta untuk dapat meningkatkan profil serta bisnis dari industri game Indonesia secara umum,” jelasnya.
Partisipasi Indonesia dalam event ini telah dimulai sejak pertengahan tahun, tepatnya sejak Juli 2021 saat pendaftaran peserta dibuka melalui mekanisme open call.
Sejumlah peserta yang mendaftar kemudian diseleksi kembali melalui program kurasi produk yang dibantu oleh Asosiasi Game Indonesia (AGI).
Setelahnya, peserta terpilih diikutkan dalam kegiatan pembekalan untuk memastikan kesiapan peserta dalam mengikuti rangkaian acara di TGS 2021.
Kegiatan ini didukung KBRI Tokyo dengan menghadirkan sesi Webinar yang melibatkan Creek & River, salah satu agensi terkemuka asal Jepang dalam bidang digital economy.
Berikut daftar delegasi Indonesia pada gelaran TGS 2021:
1. 4happy Studio
2. Agate
3. Algorocks
4. Ayoo Kreasi
5. Big Fire Studio
6. Engram Interactive
7. Extra Life Entertainment
8. Gambir Studio
9. GameChanger Studio
10. Joyseed Gametribe
11. Lyto
12. PT Megaxus Infotech
13. PT Melon Indonesia
14. Rainman Studios
15. Satriver Studio
16. Seraph Games
17. Vertwo
18. Wisageni Studio
19. Xelo Games
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.