Keterlibatan Wirausaha Muda Dinilai Penting untuk Lestarikan Batik
sejak 2009, Batik juga diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Budaya tak Benda.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Industri Aneka & IKM Kimia, Sandang & Kerajinan Kementerian Perindustrian E Ratna Utarianingrum menuturkan peran wirausaha muda dibutuhkan dalam melestarikan batik.
Hal itu disampaikan dalam program Kita Muda Kreatif yang digelar virtual.
Baca juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Cair, Cek Penerima di bpjsketenagakerjaan.go.id atau kemnaker.go.id
"Besar harapan kami kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan kepada para pengusaha muda kreatif khususnya pada sektor industri wastra batik dan produk-produk turunan lainnya," kata Ratna, Minggu (3/10/2021).
Ratna mencatat ada 18 ribu usaha batik kecil dan menengah sepanjang 2021.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Ungkap Rincian Anggaran PON XX di Papua
"Batik hingga saat ini menjadi penopang sektor ekonomi di berbagai daerah," tuturnya.
Dan sejak 2009, Batik juga diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Budaya tak Benda.
Direktur UNESCO Jakarta Mohamad Djelid menuturkan generasi muda perlu dilibatkan agar 20-30 tahun ke depan karya batik tulis tetap bisa dikagumi keindahannya.
“Pelibatan para generasi muda adalah sebuah kewajiban. Dan karenanya, kita harus memberdayakan generasi muda dalam mengembangkan nilai warisan budaya ini kedepannya," tuturnya.
Sementara CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan sangat sepakat melibatkan generasi muda untuk memastikan bahwa upaya pelestarian warisan budaya, seperti batik, bisa terus berlangsung dan tidak punah.
“Dalam tahun keempat dukungan kami terhadap program ini, Citi sangat bangga melihat bahwa meski didera pandemi, program Kita Muda Kreatif bisa terus memberikan manfaat positif," ucap Batara.