Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Komisaris BEI Sambut Positif Rencana Digitalisasi Bank Banten

Komisaris Bursa Efek Indonesia Pandu Sjahrir mendorong industri perbankan termasuk Bank Banten untuk melakukan investasi teknologi.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Komisaris BEI Sambut Positif Rencana Digitalisasi Bank Banten
istimewa
Pandu Sjahrir (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisaris Bursa Efek Indonesia Pandu Sjahrir mendorong industri perbankan termasuk Bank Banten untuk melakukan investasi teknologi.

“POJK yang terbaru meng-encourage para bankir untuk mendorong perusahaan teknologi untuk masuk. Menurut saya ini akan semakin positif dan regulator sekarang sangat open minded,” kata Pandu dalam diskusi Jawara Investment Talk Vol. 1 , Senin (4/10/2021).

“Saya lihat dari semua Bank Besar, Himbara dan Bank Banten, sekarang menggunakan rights issue untuk adopsi teknologi jadi saya rasa investasi ke teknologi ini akan semakin besar,” tambahnya.

PT Bank Pembangunan Daerah Banten, Tbk (Bank Banten/BEKS) menggandeng PT Fortress Data Services (FDS) untuk mempersiapkan pondasi transformasi, baik bagi nasabah hingga operasional perbankan untuk di masa yang akan datang.

Baca juga: Bank Dunia Apresiasi Kemajuan Sektor Pertanian Indonesia

Perseroan menyasar kolaborasi dengan institusi pendidikan, institusi kesehatan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pelaku industri di Banten.

“Kerjasama dengan Amazon dan beberapa perusahaan digital lainnya itu kan artinya open for business saya rasa kedepannya akan banyak kolaborasi sehingga Bank Banten bisa meningkat pelayanannya, service, cost of capital,” tuturnya.

Menurut Pandu, hal itu semakin bagus karena nantinya dengan penggunaan data yang akurat sehingga bisa mendapatkan loan yang lebih baik dan pastinya cost yang lebih rendah.

Berita Rekomendasi

Pandu juga menggarisbawahi pentingnya literasi keuangan untuk menjadi prioritas para pelaku industri jasa keuangan.

“Secara garis besar 75 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki akses perbankan. Masalah literasi adalah masalah yang sangat besar dan memang kita harus selalu rajin membicarakan itu. Saya rasa yang paling penting adalah bagaimana menggunakan dana perbankan untuk mengembangkan usaha,” urainya.

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menegaskan, kini pihaknya tengah berusaha untuk memenuhi kebutuhan layanan finansial nasabah.

“Kami melakukan transformasi untuk menyediakan produk dan layanan keuangan serta mengoptimalkan layanan ke nasabah. Dengan mempersiapkan pondasi dalam pelaksanaan transformasi serta implementasi solusi layanan keuangan yang flexible dan scalable berbasis teknologi, kami bertujuan untuk memastikan inklusi keuangan yang lebih besar di Banten,” ucap Agus.

Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Ini Sederet Pencapaian Bank BJB Syariah

Menjelang rights issue Bank Banten di Oktober 2021, pihakny membuka peluang bagi korporasi, individu maupun pemerintah untuk turut menjadi pemegang saham.

“Dana segar yang masuk 65 persen akan kami gunakan untuk penyaluran kredit. Sementara sisa 35 persen lainnya dialokasikan untuk mempertebal modal perseroan,” tutur Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas