KAI Mempercepat Waktu Tempuh Perjalanan KA Jarak Jauh Hingga 70 Menit
PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan percepatan waktu tempuh sejumlah Kereta Api (KA) jarak jauh sejak 24 September 2021.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan percepatan waktu tempuh sejumlah Kereta Api (KA) jarak jauh sejak 24 September 2021.
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, percepatan waktu tempuh KA ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada para calon penumpang untuk mendukung mobilitas mereka.
"Dengan waktu perjalanan yang lebih cepat, maka dapat meningkatkan mobilitas masyarakat yang menggunakan KA jarak jauh dan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Joni, Jumat (8/10/2021).
Ia juga merinci, KA yang mengalami percepatan waktu tempuh diantaranya KA Argo Bromo Anggrek relasi Stasiun Gambir-Surabaya Pasar Turi, Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya, Argo Lawu relasi Gambir-Solo Balapan, Argo Dwipangga relasi Gambir-Solo Balapan dan Taksaka relasi Gambir-Yogyakarta.
Baca juga: PPKM Diperpanjang hingga 18 Oktober, Berikut Syarat Naik Pesawat dan Kereta Api
Percepatan waktu tempuh setiap KA, lanjut Joni, yaitu beragam mulai dari 19 menit hingga 70 menit.
Dengan begitu, maka masyarakat dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk berbagai kegiatan lainnya karena perjalanan KA yang efisien.
"Waktu tempuh KA yang mengalami percepatan tersebut, karena adanya peningkatan terhadap prasarana yang dihadirkan," ucap Joni.
Salah satunya, telah dibangunnya jalur ganda di lintas selatan Jawa yang meniadakan persilangan kereta api yang mempercepat waktu perjalanan.
Baca juga: KAI Resmi Operasikan Elevated Track di Stasiun Manggarai, Ada Penyesuaian Penumpang KRL yang Transit
Kemudian, jalur kereta api yang sudah ada dilakukan peningkatan kualitas material jalan rel seperti penggantian bantalan, rel dan wesel.
Bantalan rel yang semula masih menggunakan kayu atau baja, kini telah diganti menggunakan beton.
Kemudian, rel yang sebelumnya kurang laik telah diperbaiki dan rel bertipe R.42 atau R.50 diganti dengan rel tipe R54 yang mampu mengakomodir kecepatan kereta api lebih tinggi.
Selanjutnya, KAI mengoptimalkan kecepatan kereta api pada jalur lengkung sesuai desain lengkungnya.
Baca juga: Imbas Pohon Tumbang di Sekitar Stasiun Depok, KRL Tertahan Satu Jam di Stasiun UI
KAI melakukan perbaikan-perbaikan sesuai desain optimalnya pada lengkung tersebut agar kecepatan kereta api dapat ditingkatkan.
"KAI juga melakukan rekayasa pola operasi dengan mengatur kembali durasi berhenti kereta api di stasiun.
Dengan adanya peningkatan prasarana tersebut, maka kecepatan rata-rata kereta api juga mengalami peningkatan," ucap Joni.