Pertamina Targetkan Pertumbuhan Produksi Energi Terbarukan Hingga 1,1 Gigawatt
PT Pertamina (Persero) berkomiten terus mengembangkan produksi energi terbarukan dan kini produksinya sudah mencapai 20 ribu megawatt.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berkomiten terus mengembangkan produksi energi terbarukan dan kini produksinya sudah mencapai 20 ribu megawatt.
Hal ini dilakukan Pertamina sebagai upaya mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, pada tahun 2026, perusahaan milik negara tersebut telah menargetkan pertumbuhan energi terbarukan berkapasitas mencapai sebesar 1,1 gigawatt.
“Energi baru dan terbarukan adalah masa depan bisnis Pertamina, karena itu pengembangan panas bumi sebagai salah satu sumber alternatif dan bersih merupakan salah satu yang perlu didukung dan didorong untuk terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Senior Vice President Strategy and Investment PT Pertamina (Persero) Daniel Purba mewakili Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menjadi narasumber pertemuan pemimpin muda nasional Kader Bangsa Fellowship Program Angkatan 9, baru-baru ini.
Daniel mengatakan, Pertamina tetap berkomitmen mengambil peran dalam transisi energi di Indonesia.
Namun demikian, ia menyebut dibutuhkan komitmen pemerintah dan elemen masyarakat untuk mendukung Pertamina menjadikan panas bumi sebagai sumber energi utama pembangkit listrik.
Baca juga: RI Bisa 100 Persen Terapkan Energi Terbarukan di 2050 Jika PLTU Distop Lebih Dini
“Dalam lima tahun ke depan, kami berupaya untuk mencapai target kapasitas yang terpasang. Namun pelaksanananya nanti dibutuhkan dukungan dari masyarakat agar menjadi sumber pemenuhan energi bersih di era New Normal atau Post Pandemic,” ungkapnya.
Baca juga: Johnson & Johnson dan Star Energy Geothermal Kembangkan Energi Listrik 100 Persen Terbarukan
Daniel menambahkan, PT Pertamina memberi kontribusi sebesar Rp126,7 triliun kepada negara di tengah pandemi Covid-19. Jumlah tersebut merupakan setoran pajak Rp92,7 triliun, dividen Rp8,5 triliun dan PNBP senilai Rp25,5 triliun.
Baca juga: Potensi Energi Baru Terbarukan Indonesia Capai 417 GW, Tapi Baru Dimanfaatkan 2,5 Persen
“Sepanjang tahun 2020, Pertamina juga telah membayarkan dividen sebesar Rp 8,5 triliun atau 23,8 persen dari total laba bersih. Kami akan terus memberikan kontribusi nyata kepada keuangan negara dan akan terus berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Di pertemuan pemimpin muda nasional Kader Bangsa Fellowship Program Angkatan 9, Daniel mengajak generasi muda tetap berinovasi di tengah keterbatasan aktivitas dan perkembangan teknologi karena pandemi Covid-19.
Didukung dengan tingginya angka populasi yang melek digital, anak muda dinilai memiliki peluang untuk cepat beradaptasi dan mampu menciptakan tren baru pasca pandemi.
“Di situasi krisis pandemi Covid-19 ini, Pertamina mendorong anak muda, untuk memanfaatkan peluang dengan berinovasi dan berkreasi menggunakan teknologi yang ada menuju era baru. Mari kita bersama-sama membangun Indonesia melalui peran kita bidang dimasing-masing,” ujar Daniel.
Sebagai informasi, Sekolah Pemimpin Muda KBFP yang digelar sejak tahun 2011 lalu, sedikitnya telah mencetak delapan angkatan kader bangsa.
Para alumninya tersebar dan berkiprah menjadi pemimpin sejumlah komunitas serta institusi daerah hingga skala nasional.
Peserta KBFP berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia, terdiri dari pelbagai latar belakang profesi publik mulai dari akademisi, jurnalis, aktivis, penggiat ekonomi kreatif, budayawan, santri dan wirausaha muda/entrepreneur.
Pelatihan kepemimpinan dan kebangsaan KBFP Angkatan 9 kali ini diikuti oleh 100 anak muda yang dilakukan secara hybrid mulai dari tanggal 4-8 Oktober 2021.