Pameran Ambiente di Jerman Sukses Meningkatkan Ekspor IKM Kerajinan
Kementerian Perindustrian memfasilitasi kepesertaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) kerajinan pada Pameran Ambiente di Messe Frankfurt, Jerman
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian memfasilitasi kepesertaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) kerajinan pada Pameran Ambiente di Messe Frankfurt, Jerman.
Pameran Ambiente merupakan salah satu ajang bergengsi skala internasional untuk menampilkan produk kerajinan, khususnya home decor, yang diikuti oleh lebih dari 96 negara setiap tahunnya.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita, mengatakan Kemenperin melalui Ditjen IKMA secara rutin berpartisipasi pada Pameran Ambiente, kecuali tahun 2021 ini karena adanya pandemi Covid-19.
"Perusahaan yang telah mendapatkan fasilitas kepesertaan ini tercatat mampu meningkatkan kinerja ekspornya dan berkesempatan memiliki pasar yang lebih luas dengan menggaet konsumen dari berbagai negara," tutur Reni, Rabu (13/10/2021).
Saat mengunjungi Yogyakarta, Plt. Dirjen IKMA menyaksikan secara langsung pelepasan ekspor produk kerajinan dari empat perusahaan di sektor kerajinan khususnya home decor, yaitu PT Harmoni Jaya Kreasi, CV Industri Classica Variasi, CV Palem Craft Jogja, dan CV Pandanus Internusa.
Keempat perusahaan ini pernah mendapat fasilitasi kepesertaan dari Kemenperin pada Pameran Ambiente.
Baca juga: Kemenperin Tingkatkan Ekspor Produk Dekorasi Rumah dan Furnitur
PT Harmoni Jaya Kreasi merupakan IKM anyaman dari serat alam dan telah mendapat fasilitasi Pameran Ambiente pada tahun 2018-2020.
Negara tujuan pasar ekspornya di antaranya adalah ke Perancis, Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, Austria, Norwegia, Belgia, Denmark, Afrika Selatan dan Inggris.
Berikutnya, CV Industri Classica Variasi (Enclave) adalah IKM kerajinan kayu dan small furniture, yang mengikuti Pameran Ambiente pada tahun 2017-2019.
Negara tujuan pasar ekspornya meliputi ke Belanda, Jerman, Hong Kong, Kanada, Tunisia, Swiss, Rusia, Cyprus, India dan Amerika Serikat.
Sementara itu, CV Palem Craft Jogja pernah mendapat fasilitasi Pameran Ambiente pada 2019-2020.
IKM ini memproduksi dekorasi berbahan baku serat alam dan limbah. Negara tujuan ekspornya, antara lain ke Spanyol, Israel, Jerman, Perancis, Denmark, India, Belanda, Turki, Belgia, Chili, Argentina, China dan Amerika Serikat.
Untuk kali ini, Palem Craft akan memberangkatkan 16 kontainer ke Spanyol, Perancis, Belgia, Jerman, dan Polandia.
Sedangkan, CV Pandanus Internusa, IKM yang memproduksi dekorasi rumah berbahan anyaman pandan, pernah mengikuti Pameran Ambiente pada 2019-2020.
Baca juga: Gernas BBI, Produk BUMDes Kaltim Jadi Komoditas Ekspor
Produknya telah diekspor ke Dubai, India, Jerman, Vietnam, Inggris, Maroko dan Belanda.
Kali ini, Pandanus akan memberangkatkan 10 kontainer ke Jerman dan Amerika Serikat yang dilakukan bertahap sampai akhir bulan dengan menyesuaikan kesediaan kapal dan kontainer.
"Ekspor ini menunjukkan bahwa IKM kita memiliki daya saing cukup tinggi di pasar global. Selain itu juga memberikan harapan baik bagi kita semua, bahwa IKM tetap bisa bertahan di masa pandemi yang berat ini, bahkan terus berkembang hingga dapat melakukan ekspor," terang Reni.
Berdasarkan catatan Kemenperin, ekspor produk kerajinan pada 2020 menembus 829 juta dolar AS.
Tidak hanya itu, jika dilihat dari jumlahnya, industri kerajinan berperan cukup dominan, yaitu mencapai lebih dari 700 ribu unit usaha dan menyerap tenaga kerja hingga 1,32 juta orang.
Melihat kondisi tersebut, peluang pengembangan industri kerajinan terbentang luas. Apalagi, pangsa pasar industri kerajinan Indonesia baru 2,5 persen dari pasar dunia dan bisa terus berkembang.
Oleh sebab itu, Ditjen IKMA Kemenperin terus aktif mempromosikan beragam produk kerajinan nasional agar mampu menguasai pasar domestik dan internasional.
"Tentunya hal ini merupakan capaian yang membanggakan, yang menunjukkan peningkatan kemampuan IKM Indonesia dan juga peningkatan penetrasi terhadap pasar global, khususnya Uni Eropa," kata Reni.