Pertamina: Konsumsi BBM Meningkat Bukti Perekonomian Nasional Mulai Bangkit
Terdongkraknya konsumsi BBM ini disebabkan mulai bergeliatnya perekonomian nasional.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengatakan, konsumsi energi masyarakat khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM), perlahan mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan, terdongkraknya konsumsi BBM ini disebabkan mulai bergeliatnya perekonomian nasional.
Diketahui, seiring dengan keberhasilan Pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Indonesia, aktivitas masyarakat terus meningkat dan kembali normal.
Hal ini juga berpengaruh langsung pada peningkatan kegiatan perekonomian yang tercermin dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan pertumbuhan perekonomian pada semester 1 tahun 2021 sekitar 3,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Seiring keberhasilan pemerintah menangani pandemi Covid-19, memang kegiatan dan aktivitas masyarakat maupun industri terus meningkat," ucap Fajriyah saat ditemui di Grha Pertamina Jakarta, Senin (18/10/2021).
Baca juga: BBM Jenis Biosolar Langka, Pertamina: Karena Permintaan Meningkat
Baca juga: Bongkar Aksi Penimbunan, Pertamina & Ditpolair Baharkam Polri Amankan Pasokan Solar Bersubsidi
"Ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di semester tahun ini pemerintah sudah menyatakan pertumbuhan ekonomi 3,1 persen dibandingkan semester di tahun lalu. Dan ini juga mendorong peningkatan dari konsumsi energi termasuk BBM," sambungnya.
Fajriyah melanjutkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan, mampu memiliki dampak pada peningkatan kebutuhan atau demand BBM, termasuk BBM retail dan industri.
Dibandingkan periode awal PPKM, saat ini demand BBM retail meningkat 8 persen. Sedangkan industri pertambangan meningkat 35 persen, serta industri perkebunan 26 persen.
Hal tersebut tentunya terjadi pada BBM jenis solar.
Diketahui, sejumlah wilayah di Indonesia seperti di Sumatera contohnya, dikabarkan mengalami kelangkaan BBM jenis solar.
Fajriyah menegaskan, pada dasarnya jumlah stok solar Pertamina saat ini dalam kondisi yang aman.
Hanya saja, permintaan konsumsi solar yang meningkat cukup signifikan, membuat distribusi solar ke lembaga penyalur sedikit terkendala.
Baca juga: Pertamina Tindak Tegas 91 SPBU yang Lakukan Penyimpangan Penyaluran Solar Subsidi
Baca juga: Profil Nicke Widyawati, Dirut Pertamina yang Masuk Daftar 100 Wanita Berpengaruh Tingkat Dunia
Sebagai informasi, peningkatan aktivitas masyarakat tercermin dalam peningkatan konsumsi BBM sektor retail Pertamina yang tercatat secara nasional pada kuartal III-2021 mencapai 34 juta kilo liter (KL), meningkat hingga 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Untuk BBM gasoline (bensin), ada peningkatan sekitar 4 persen, dan untuk gasoil (diesel) tercatat mengalami peningkatan mencapai 10 persen.
"Pertamina saat ini sudah berkoordinasi dengan BPH Migas dan Pemerintah Daerah untuk bisa melakukan pengalihan ataupun pengaturan dan penambahan alokasi solar subsidi," papar Fajriyah.
"Sehingga, wilayah-wilayah yang (memiliki kelebihan) solar subsidi, bisa kita alihkan kepada daerah-daerah atau wilayah yang memerlukan konsumsi solar yang lebih tinggi," pungkasnya.