Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Bitcoin Terus Melonjak, Kini Tembus Rp 932 Juta

Harga Bitcoin (BTC) kini menembus Rp 932 juta berdasarkan data dari Indodax.com. Harga aset kripto itu terus mengalami kenaikan.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Harga Bitcoin Terus Melonjak, Kini Tembus Rp 932 Juta
THE SUN
Ilustrasi bitcoin. Harga Bitcoin Terus Melonjak, Kini Tembus Rp 932 Juta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) kini menembus Rp 932 juta berdasarkan data dari Indodax.com. Harga aset kripto itu terus mengalami kenaikan.

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa kabar ini merupakan kabar yang menggembirakan untuk para investor. Ia membandingkan harga Bitcoin secara year to year (Oktober 2020-Oktober 2021).

Menurutnya, apabila menilik ke bulan Oktober 2020 dimana harga satu Bitcoin hanya sebesar Rp 190 juta, maka harga Bitcoin sudah naik sebesar 391% ke harga Bitcoin saat ini yaitu Rp 932 juta.

"Kenaikan harga dari Bitcoin ini nyatanya juga diikuti oleh mayoritas aset kripto lainnya yang menunjukkan tanda bahwa market aset kripto sedang bullish pada saat ini," kata Oscar dalam siaran pers, Kamis (21/10/2021).

Bitcoin nyatanya terus menunjukkan pergerakan naik turun harga yang fantastis dari awal tahun 2021 sampai sekarang. Pergerakan harga tentu dipengaruhi oleh beberapa sentimen pasar salah satunya yaitu pemberitaan di media massa soal Bitcoin ETF.

Ia melanjutkan, bitcoin ETF yang sudah sah dan resmi di perdagangkan di Amerika Serikat pada hari Selasa lalu digadang gadang menjadi faktor utama mengapa harga Bitcoin bisa melejit sampai lebih dari Rp 900 juta.

Baca juga: Harga Bitcoin Siap-siap Tembus Rekor Tertinggi, Kini Sundul 64.000 USD

Bitcoin ETF ini menjadi harapan para investor agar bisa menggenjot volume perdagangan kripto. Hal ini tentu berdampak terhadap melonjaknya permintaan Bitcoin.

BERITA REKOMENDASI

"Dengan demand yang terpengaruh oleh pemberitaan, tentu wajar saja harga Bitcoin bisa naik kembali diikuti oleh aset kripto lainnya yang juga bullish," jelas Oscar.

Pada hari Selasa lalu, Bitcoin ETF untuk pertama kalinya di luncurkan di bursa Amerika Serikat, New York Stock Exchanges (NYSE). Pro Shares adalah perusahaan pertama yang memperdagangkan Bitcoin ETF berjangka di bawah ticker BITO.

Peluncuran ini terjadi karena SEC (U.S. Securities and Exchange Commission) akhirnya memberikan lampu hijau untuk perdagangan Bitcoin ETF Berjangka. Dengan restu yang diberikan oleh SEC ini, harga bitcoin pun terus meningkat bahkan mendekati harga all time high bitcoin yang sempat dicapai beberapa bulan yang lalu.

Ilustrasi bitcoin, aset kripto, Cryptocurrency Ethereum.
Ilustrasi bitcoin, aset kripto, Cryptocurrency Ethereum. (PEXELS/WORLDSPECTRUM/Kompas.com)

“Bitcoin ETF yang direstui oleh OJK nya Pemerintah US ini membuat perdagangan bitcoin makin terbuka ke institusi besar dan high-net individual. Berinvestasi dalam ETF bitcoin menghilangkan masalah penyimpanan kompleks dan prosedur keamanan yang diperlukan investor kripto. Jadi ini langkah besar di dunia kripto. Saya kira ini akan membuat negara lain juga makin menerima adopsi positif secara regulator dari Bitcoin ini,” tambah Oscar.

Melihat gebrakan baru yang dibuat oleh SEC dan Proshares, bukan tidak mungkin di kemudian hari Bitcoin dan kripto bisa semakin luas diterima oleh masyarakat.

Untuk itu, Oscar merasa bahwa momen ini adalah waktu yang tepat untuk orang yang belum mulai untuk berinvestasi di Bitcoin dan kripto untuk mulai belajar dan terjun langsung.


Fundamental Bitcoin yang bagus, ditambah dengan kepercayaan orang orang terhadap Bitcoin sudah semakin meningkat, tentu harga Bitcoin cenderung akan terus naik setiap tahunnya, dan tentu ini bisa dijadikan suatu aset masa depan.

Baca juga: Cuitan Dogecoin Elon Musk Bikin Harga Bitcoin Melonjak

Bitcoin sendiri di Indonesia sudah legal dan bisa diperdagangkan sebagai aset untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain yang mana hal ini diatur oleh Kementerian Perdagangan dan BAPPEBTI sebagai regulator.

"Cukup dengan harga Rp 10.000 saja, siapapun bisa langsung membeli dan trading aset kripto seperti bitcoin di Indodax untuk mendapatkan keuntungan dari situ,” tuturnya.

Rekor Baru

Harga Bitcoin kini bersiap mengukir rekor baru tertinggi sepanjang masa. Pada perdagangan Rabu (20/10/2021), harga aset kripto tertua di dunia ini menembus US$ 64.000.

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Rabu (20/10) pagi waktu Indonesia Barat sempat menyentuh posisi US$ 64.476,26, tertinggi dalam enam bulan terakhir. 

Harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu makin dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 64.888,99 yang tercipta pada April lalu.

Sementara pada pukul 10.40 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 63.982,74 . Angka ini masih naik 2,18% dibandingkan dengan posisi 24 jam sebelumnya.

Lalu, 1 Bitcoin berapa rupiah. Berdasarkan laman Bitcoin.co.id, 1 Bitcoin pada pukul 10.40 WIB setara Rp 898,001 juta dan situs Indodax ada di Rp 898,3 juta.

Baca juga: Pernyataan Putin Disebut Dongkrak Harga Bitcoin Dekati 60 Ribu Dolar AS

Pendorong harga Bitcoin adalah ProShares Bitcoin Strategy ETF (BITO), exchange-traded fund bitcoin Berjangka pertama yang diperdagangkan di AS, memulai debutnya pada Selasa (19/10/2021).

BITO mengakhiri perdagangan Selasa dengan kenaikan 4,65%, mendekati US$ 41,8 per saham, dengan volume perdagangan mencapai 23,9 juta saham senilai lebih dari US$ 1 miliar, menempatkannya sebagai salah satu peluncuran ETF teratas dalam sejarah.

Mengutip CoinDesk, Dave Nadig, Director of Research ETF Trends, mengatakan, perdagangan BITO tampak "teratur" dan "stabil" di saat-saat awal. ETF terstruktur dibanding berinvestasi dalam kripto secara langsung

Bitcoin mencatat penutupan mingguan tertinggi pada pekan lalu, melampaui minggu pertama April lalu, menurut perusahaan riset kripto Delphi Digital.

"Minggu lalu adalah salah satu tren naik paling menentukan sejak Januari 2021," sebut Delphi Digital, seperti dilansir CoinDesk.

Baca juga: Robert Kiyosaki Sebut Masa Depan Bitcoin Cerah, Bakal Sentuh Level Tertinggi Akhir Tahun Ini

Bakal Sentuh Level Tertinggi Akhir Tahun Ini

Penulis dan investor terkenal Robert Kiyosaki mengatakan, masa depan bitcoin “sangat cerah”.

"Hore. Harga Bitcoin naik di atas 60.000 dolar AS. Masa depan yang sangat cerah. Rayakan namun tetap berhati-hati. Saya menunggu harga turun sebelum berinvestasi lebih banyak," kicau penulis buku populer Rich Dad Poor Dad ini, Jumat (15/10), seperti dikutip Bitcoin.com.

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Senin (18/10) pukul 13.24 WIB ada di 62.293,95 dolar AS atau naik 2,49 persen dibanding posisi 24 jam sebelumnya.

Padahal sebelumnya, Kiyosaki memperkirakan, "kehancuran pasar saham raksasa" akan datang pada Oktober tahun ini. Dan, menurutnya, harga emas, perak, dan Bitcoin bisa terseret jatuh.

Pada Juli lalu, dia memperingatkan: “Gelembung terbesar dalam sejarah dunia semakin besar. Kehancuran terbesar dalam sejarah dunia akan datang”.

Baca juga: Akhir Tahun Ini, Harga Bitcoin Diprediksi Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa, Tertarik Koleksi?

Tapi, Kiyosaki melihat Bitcoin sebagai investasi dengan keuntungan terbesar. “Dengan penurunan dollar AS, Bitcoin dan perak adalah investasi terbaik,” katanya.

Pada Agustus lalu, dia men-tweet, bahwa Amerika Serikat “akan bangkrut” dan merekomendasikan investor untuk “terus membeli emas, perak, serta Bitcoin”.

Selain itu, Kiyosaki mengulangi pada Jumat (15/0) alasannya berinvestasi di Bitcoin. "Saya menyukai Bitcoin karena saya tidak mempercayai Fed (bank sentral AS), Departemen Keuangan AS, atau Wall Street," sebut dia.

Pernyataannya menggemakan komentar yang dia buat pada Agustus lalu, yang menyebutkan alasan utama dia berinvestasi dalam Bitcoin, emas, dan perak. “Karena saya tidak mempercayai para pemimpin kita, The Fed, Departemen Keuanga AS, atau pasar saham”.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Bitcoin ETF resmi diperdagangkan, harga bitcoin tembus ke Rp 932 Juta

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas