Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Potensi Keuangan Syariah Indonesia Belum Tergarap Optimal, Kinerja BSI Berpeluang Makin Berkilau

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dinilai dapat memacu kinerja secara signifikan pada masa mendatang

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Potensi Keuangan Syariah Indonesia Belum Tergarap Optimal, Kinerja BSI Berpeluang Makin Berkilau
TRIBUNNEWS.COM/IST
Potensi Keuangan Syariah Indonesia Belum Tergarap Optimal, Kinerja BSI Berpeluang Makin Berkilau 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dinilai dapat memacu kinerja secara signifikan pada masa mendatang.

Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara, Doddy Ariefianto mengatakan, hal tersebut ditopang oleh kemampuan BSI yang memiliki potensi menggarap ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.

Terutama, pasar pembiayaan ritel dan sindikasi.

Seperti diketahui, potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia hingga saat ini belum tergarap secara optimal.

Doddy mengatakan, BSI merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah besar yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.

Oleh karena itu, dirinya menilai dengan optimalisasi kinerja setelah terintegrasi potensi peningkatan pangsa pasar BSI pun masih sangat besar.

Berita Rekomendasi

"Tentu saja potensi bank ini sangat besar. Potensi pasar pembiayaan dengan memanfaatkan penduduk Muslim nasional pun sangat besar. Dengan memanfaatkan itu saja potensinya BSI bisa terbang," ungkap Doddy, Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Kinerja Perbankan Syariah Cemerlang saat Pandemi Covid-19

Masih kata Doddy, melalui merger tiga bank syariah BUMN tersebut, BSI saat ini memiliki aset lebih dari Rp 200 triliun bahkan sudah mulai mendekati Rp 250 triliun.

Kekuatan modal pun terintegrasi dalam satu entitas bisnis yang lebih kokoh dari sebelum penggabungan.

Bahkan Doddy menilai potensi pengembangan bisnis akan lebih baik lagi jika rencana penambahan modal oleh BSI dapat terealisasi pasca periode pandemi Covid-19.

Dia mengakui BSI juga telah memiliki basis teknologi yang cukup mumpuni dalam menggarap pasar digital banking. 

BSI pun menurut Doddy saat ini memiliki kemampuan yang belum dimiliki oleh bank syariah nasional manapun di Tanah Air.

Baca juga: Bocor, Data Nasabah Bank Jatim Dijual Rp 3,52 Miliar

"Di luar pembiayaan ritel, BSI ini juga memiliki kemampuan untuk menggarap pembiayaan sindikasi, yang akan lebih kuat lagi mendorong peningkatan kinerjanya," imbuhnya.

Dia melihat potensi pasar populasi muslim nasional yang sangat besar akan mampu digarap secara optimal setelah integrasi jaringan secara menyeluruh dilakukan.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki populasi muslim sekitar 80 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa.

Namun pangsa pasar bank syariah baru di kisaran 10 persen.

Di sisi lain Doddy berharap isu pandemi tetap harus menjadi perhatian utama bagi manajemen BSI dalam jangka pendek.

Sebabnya, transformasi layanan perbankan saat pandemi akan pula menjadi penopang utama pertumbuhan BSI.

"BSI memang punya pasar yang berbeda. Tetapi tetap pasar tersebut di-drive oleh prospek bisnis riil yang saat ini masih dilanda pandemi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas