Dorong Praktik Sawit Berkelanjutan, TSE Group Tata Ulang Strategi Kebijakan NDPE
TSE beserta para mitranya akan melakukan pemantauan di semua level implementasi kebijakan NDPE dengan melibatkan para ahli dari kalangan akademisi
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Secara de facto, TSE telah menerapkan Stop Work Order sejak November 2016.
Tapi, sejalan dengan program akselerasi ini, TSE juga akan membangun Liability Assessment dan Rencana Pemulihan sebagai bagian dari komitmen besar TSE dalam meremediasi dan mengkompensasi perubahan tutupan lahan sejak Januari 2016.
Tahapan keempat dalam rangkaian pelaksanaan NDPE yaitu monitoring dan melakukan perbaikan secara kontinyu.
TSE beserta para mitranya akan melakukan pemantauan di semua level implementasi kebijakan NDPE dengan melibatkan para ahli dari kalangan akademisi.
Ke depannya, TSE Group terus bertekad membangun industri sawit berkelanjutan secara transparan.
Di antaranya dengan menyediakan sistem informasi publik berupa ESG dashboard yang komprehensif serta berakuntabilitas.
Di kesempatan yang sama, lembaga YAHYWA mendukung setiap praktik keberlanjutan TSE Group, terutama terkait pelaksanaan NDPE.
Seperti diketahui, NDPE merupakan skema keberlanjutan yang bersifat voluntary dan menjadi konsensus bisnis minyak sawit dunia sejak satu dasawarsa terakhir.
Dr. Rinekso Soekmadi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga merupakan pakar di YAHYWA optimistis, TSE Group akan menjadi perusahaan terdepan dalam mengadopsi nilai-nilai keberlanjutan.
Keyakinan ini disampaikan setelah melihat keseriusan TSE Group dalam pemenuhan Kebijakan NDPE.
“Dengan kombinasi penggunaan teknologi modern digitalisasi dan keterlibatan para Profesor dari sejumlah institusi prominen yang nanti akan langsung melakukan Verfikasi dan Validasi dari implementasi NDPE, TSE Group akan menjadi yang terdepan dan berbeda dengan beberapa perusahaan sawit nasional lainnya,” ujarnya.