IHSG Awal November Diprediksi Bakal Melaju di Zona Hijau, Simak Saham yang Berpotensi 'Kinclong'
Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta, akhir pekan lalu, Jumat (29/10/2021) ditutup melemah 1,03% di level 6.591,34.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta, akhir pekan lalu, Jumat (29/10/2021) ditutup melemah 1,03% di level 6.591,34.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga mengungkapkan, penguatan IHSG di akhir pekan ini sejalan dengan penguatan bursa global, terutama bursa AS yang menguat karena adanya rilis kinerja laporan kinerja yang cenderung membaik.
"Ditambah dari sisi teknikal dimana koreksi IHSG kemarin Kamis (28/10) yang tertahan MA20-nya dan berpeluang untuk menguat terlebih dahulu dalam jangka pendek," terangnya pada Kontan.
Herditya menilai, dalam sepekan ini pergerakan IHSG cenderung terkoreksi lantaran ada aksi profit taking dari para pelaku pasar. Selain itu, turunnya harga komoditas yang mempengaruhi pergerakan emiten-emiten komoditas turut menggerakkan IHSG.
Baca juga: Asing Buru Saham Bank BUMN, IHSG Sesi Pertama Menguat ke 6.574,669
Namun, sambung Herditya, secara teknikal dalam sepekan IHSG ini memang dalam fase koreksinya.
Untuk perdagangan Senin (1/11/20), Herditya memperkirakan IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek dengan rentang 6.570-6.620.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG ditutup menguat seiring penguatan pada bursa Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Saham Hari Ini, IHSG Dibuka Melemah ke 6.567,594, Asing Buru Saham BRI, Bukit Asam dan BCA
"Penguatan ini didorong oleh rilis laporan keuangan kuartal III-2021 yang mencatatkan perbaikan kinerja yang juga membuktikan pemulihan ekonomi," kata Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (29/10).
Menurut Dennies, pergerakan IHSG untuk Senin (1/11) masih akan diwarnai oleh hasil rilis kinerja emiten di kuartal III-2021.
Secara teknikal, indikator stochastic mulai menyempit setelah sebelumnya membentuk deadcross, mengindikasikan adanya potensi penguatan namun terbatas. Dennie meramal IHSG akan menguat dengan resisten di 6.624, resisten 1 di 6.607, suport 1 di 6.562, dan suport 2 di level 6.534 pada perdagangan besok.
Baca juga: Nggak Hanya IHSG, Kurs Rupiah Pagi Ini Juga Dibuka Menguat Tajam
Dennies menjelaskan, ada sejumlah saham yang berpotensi kinclong, atau mengilap dan bisa dicermati untuk perdagangan Senin (1/11), seperti:
1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
Target harga: Rp 9.400 – Rp 9.500
Entry level: Rp 9.100 – Rp 9.150
Stop loss: Rp 9.050
2. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)