LPEI Dorong Sarung Tenun Asal Gresik Masuk Pasar Internasional
LPEI melakukan pembinaan terhadap desa-desa yang memiliki potensi untuk menjadi desa eksportir melalui Program Desa Devisa.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melakukan pembinaan terhadap desa-desa yang memiliki potensi untuk menjadi desa eksportir melalui Program Desa Devisa.
Salah satunya Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang menjadi salah satu Desa Devisa Tenun Gresik.
Direktur Eksekutif LPEI James Rompas mengatakan, terdapat 1.500 orang penenun perempuan memproduksi sarung tenun ATBM (alat tenun bukan mesin) yang tergabung dalam kelompok penenun Koperasi Wedani Giri Nata (WGN).
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melambung, Ekspor CPO Bakal Dihentikan
Melalui Program Desa Devisa, kata James, LPEI berkolaborasi dengan sejumlah institusi pusat dan daerah untuk memberikan pendampingan pada aspek kelembagaan, produksi hingga akses pasar kepada anggota maupun pengurus Koperasi Wedani Giri Nata.
"Program ini bertujuan membangun dan meningkatkan potensi suatu kawasan yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor, diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat mencapai kondisi sosial ekonomi budaya yang lebih baik, juga menghasilkan devisa dari kegiatan usaha yang dilaksanakan secara berkesinambungan," kata James dalam keterangannya, Rabu (3/11/2021).
Baca juga: Pemerintah Dorong Industri Rokok Ekspor ke Jepang
Saat ini kapasitas produksi sarung tenun dari Desa Wedani mencapai 146.400 lembar sarung perbulannya.
Dengan adanya Program Desa Devisa ini, ditargetkan pada semester I 2022 Koperasi WGN sudah dapat melakukan ekspor perdana, dan produk yang dihasilkan sudah mematuhi standar internasional.
James menyebut, diresmikannya Desa Devisa Tenun Gresik, maka Desa Wedani menjadi desa ke-24 yang mengikuti Program Desa Devisa LPEI.
"Sehingga total penerima manfaat dari program ini, mencapai 2.774 petani atau penenun dan ditargetkan akan terus bertambah ditahun-tahun berikutnya," paparnya.
Hingga November 2021, LPEI sudah meresmikan tiga desa devisa yaitu Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Kopi Subang, Tenun Gresik.
Sehingga melalui Program Desa Devisa, produk lokal Indonesia dapat mendunia serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat.