Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Satgas Covid-19 Cegah Terjadinya Lonjakan Mobilitas saat Libur Natal dan Tahun Baru 2022

Lonjakan mobilitas di akhir tahun ini diprediksi bakal lebih besar dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Satgas Covid-19 Cegah Terjadinya Lonjakan Mobilitas saat Libur Natal dan Tahun Baru 2022
Tangkap layar Youtube Kompas TV
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-?19 Alexander Ginting dalam tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (22/6/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, diperkirakan bakal terjadi lonjakan mobilitas masyarakat di periode libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Menurut prediksinya, ada sekitar 19 juta orang akan hilir mudik pada periode tersebut.

Maka dari itu, Pemerintah tengah menyusun aturan terkait cuti, libur, serta pembatasan mobilitas masyarakat, agar lonjakan mobilitas tersebut tidak terjadi.

"Satgas bekerjasama dengan Kementerian-Lembaga dan ikut berkoordinasi bersama-sama. Sebagai contoh, memangkas cuti bersama di 24 Desember dan menjaga mobilitas masyarakat agar tidak terjadi kerumunan," ucap Ginting dalam acara Diskusi Produktif, Rabu (3/11/2021).

"Kebijakan ini akan terus menerus kita sampaikan ke masyarakat. Kalau tidak disampaikan, mungkin lebih 19 juta orang akan hilir mudik untuk menikmati libur Natal dan Tahun Baru," sambungnya.

Lonjakan mobilitas di akhir tahun ini diprediksi bakal lebih besar dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya.

Baca juga: Strategi Lintas Kementerian Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19 Pasca Libur Natal dan Tahun Baru

Berita Rekomendasi

Pasalnya, masyarakat sekarang ini sudah cukup percaya diri dalam melakukan aktivitas di luar rumah, pasca turunnya kasus aktif Covid-19 serta sudah mulai tingginya tingkat vaksinasi di Indonesia.

Untuk itu, lanjut Ginting, diperlukan regulasi-regulasi baru untuk menahan laju mobilitas masyarakat.

"Dengan adanya pemulihan ekonomi, sosial, kesehatan sosial, mobilitas masyarakat juga (ikut) meningkat. Kalau mobilitas masyarakat tinggi ya harus ada yang menahan, dan rem-nya ini adalah regulasi," ujar Ginting.

"Jangan euforia menaklukan kepatuhan dan kewaspadaan kita," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas