Wilmar Kembangkan Panduan Praktis Pengelolaan Kawasan Konservasi
Wilmar mengembangkan Panduan (Manual) yang komprehensif untuk pemasoknya dalam mengelola kawasan konservasi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilmar International Limited (Wilmar) mengembangkan Panduan (Manual) yang komprehensif untuk pemasoknya dalam mengelola kawasan konservasi dan pelibatan masyarakat.
Panduan yang berjudul “Panduan Praktik Pengelolaan Terbaik bagi Pekebun dalam Konservasi Hutan dan Bekerjasama dengan Masyarakat” difokuskan pada tata kelola di Indonesia dan Malaysia.
Panduan yang telah disusun bersama oleh Wilmar dan Proforest ini ditujukan untuk manajer perkebunan dan berfungsi untuk melengkapi praktis operasional bagi dokumen panduan industri yang sudah ada tentang hutan Bernilai Konservasi Tinggi and Stok Karbon Tinggi.
Baca juga: Gandeng Polda Banten, Wilmar Gelar Vaksinasi untuk Masyarakat
Wilmar juga telah mengembangkan dokumen yang berjudul ‘Panduan Praktis Pemantauan Areal Konservasi’ untuk memberikan petunjuk lebih rinci dan langkah-langkah praktis bagi para praktisi dan tim operasional perkebunan berdasarkan pengalaman dan praktek yang telah diterapkan oleh tim Wilmar.
Menurut General Manager Sustainability Grup Wilmar, Perpetua George, Panduan ini berdasarkan pengalaman praktis Wilmar dalam menerapkan standard praktek pengelolaan terbaik di kawasan konservasi, serta melibatkan masyarakat sekitar untuk upaya konservasi.
"Kami menyadari bahwa tidak semua perusahaan memiliki kemewahan berupa staf yang ditugaskan untuk konservasi," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (3/11).
Baca juga: Dorong Produktivitas, Wilmar Perluas Program Kemitraan dengan Petani
Untuk itu, ia bilang, panduan ini ditulis dengan rencana supaya mudah difahami dan diterapkan oleh siapa saja yang bekerja di pengelolaan kawasan pertanian tetapi tidak memiliki pengalaman konservasi sebelumnya.
"Kami juga telah bekerja dengan Proforest untuk memastikan manual ini juga mengintegrasikan pengalaman pemecahan masalah mereka dalam pengelolaan konservasi,” ucapnya.
Dia menambahkan, kedua panduan manual dan praktis tersebut akan tersedia untuk umum, dan diharapkan dapat menjadi bagian integral dari panduan praktis bagi kalangan yang lebih luas di sektor perkebunan.
“Tim Wilmar memiliki banyak pengalaman dalam mengelola dan memantau aktifitas konservasi di perkebunan mereka, termasuk mengelola berbagai situasi rumit yang dihadapi di lapangan. Proforest berkolaborasi dengan Wilmar dalam mendokumentasikan praktik-praktik terbaik ini sehingga perusahaan-perusahaan lain yang memulai proses keberlanjutan dapat belajar dari pengalaman Wilmar” kata Direktur Proforest Asia Tenggara Surin Suksuwan.
Bersamaan dengan peluncuran panduan tersebut, Wilmar juga menyelenggarakan sesi pelatihan virtual selama dua hari dengan topik “Lokakarya Pemasok Dalam Penerapan Kebijakan NDPE Wilmar” bagi para pemasok di Indonesia. Lokakarya tersebut dihadiri 141 peserta dari 79 pabrik Pengolahan Sawit, dan 61 Grup Perusahaan.
Lokakarya tersebut diselenggarakan dalam rangka mengidentifikasi kesenjangan dan memperkuat pemahaman para pemasok dalam penerapan Kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) Wilmar, dengan berbagi pengalaman dalam praktek produksi minyak sawit berkelanjutan.
Lokakarya ini bertujuan juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya permintaan pasar terhadap minyak sawit berkelanjutan, khususnya yang memenuhi persyaratan NDPE.
Selain itu, berbagi praktek pengelolaan terbaik yang lebih mendalam untuk lahan gambut dan upaya-upaya konservasinya, termasuk juga dalam agenda Lokakarya. Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya menerapkan perbaikan berkelanjutan dalam operasional perusahaan dan rantai pasok Wilmar.
Lokakarya serupa dengan topik konservasi juga dijadwalkan bagi para pemasok Wilmar Malaysia pada Desember 2021.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Wilmar kembangkan panduan praktis untuk pemasok dalam mengelola kawasan konservasi