IHSG Besok, Investor Diprediksi Wait And See, Tunggu Rilis BI
Sektor barang baku turun 0,44%. Sektor barang konsumsi nonprimer melemah 0,25%. Sektor kesehatan turun 0,12%.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Harga saham gabungan pada Rabu (17/11/2021) tadi ditutup daam zona hijau.
Indeks Harga Saham Gabungan menguat 24,59 poin atau 0,37% ke level 6.675,80.
Sebanyak 241 saham menguat, 281 saham melemah, dan 145 saham ditutup stagnan.
Analis Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro memperkirakan IHSG akan bergerak sideways wait and see melihat sentimen dari Amerika Serikat maupun Indonesia.
Dari Amerika Serikat (AS), pasar menantikan rilis klaim pengangguran mingguan yang berakhir pada tanggal 13 November, sedangkan di Indonesia menantikan hasil rilis penetapan BI7DRRR dari Bank Indonesia.
Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Berikut Sentimen Pendorongnya
Dia menjelaskan, perkirakan orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran diperkirakan menurut konsensus akan turun lebih jauh menjadi 260.000 pada pekan yang berakhir pada tanggal 13 November.
Dengan begitu, menjadi sentimen negatif bagi pasar regional.
Dari dalam negeri, rilis BI kali ini akan menjadi perhatian pelaku pasar. Hasil polling Reuters menunjukkan BI diperkirakan akan menahan suku bunga hingga akhir tahun depan, dan tetap memperhatikan arah kebijakan moneter The Fed.
Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Lanjutkan Tren Pelemahan, Cermati Saham-saham Berikut
Hendri memaparkan, saat ini suku bunga rendah masih diperlukan untuk membantu perekonomian Indonesia bangkit setelah melambat di kuartal ketiga 2021.
Di sisi lain inflasi tinggi yang melanda Amerika Serikat membuat pasar melihat The Fed akan agresif menaikkan suku bunga di tahun depan, yakni sebanyak tiga kali.
Menurutnya, jika itu terjadi maka rupiah berisiko tertekan sebab selisih imbal hasil akan semakin menyempit.
"Sehingga pasar akan menanti petunjuk-petunjuk dari BI bagaimana merespon perubahan kebijakan The Fed dan oleh karena hal itu, pasar diperkirakan masih akan wait and see dalam menyikapi rilis dari BI pekan ini," kata Hendri.
Erdhika Elit Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak konsolidasi pada kisaran level support 6.640 dan level resistance 6.700.
Baca juga: IHSG Ditutup ke Zona Merah, Asing Lakukan Net Sell Hingga Rp 145,03 Miliar
Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan melihat bahwa secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan indikator stochastic yang membentuk golden cross mengindikasikan potensi penguatan.
Menurut dia, pergerakan masih akan didorong kinerja emiten per kuartal III.
"Investor juga akan mencermati hasil keputusan suku bunga 7 days repo rate oleh Bank Indonesia," ungkap Dennies dalam riset.
Oleh sebab itu, dia memperkirakan IHSG akan bergerak menguat dengan support 1 di 6.657 dan resistance 1 di 6.686. Lalu, support 2 pada level 6.639 dan resistance 2 pada level 6.697.
Dennies menilai, beberapa saham yang dapat diamati pada perdagangan Kamis (18/11) antara lain, WIKA, HMSP, dan BSDE. Sedangkan Hendri merekomendasikan MPPA, BBRI, ERAA, ASII, ITMG, dan PWON.
Pada perdagangan saham hari Rabu (17/11/2021).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,37% atau 24,60 poin ke 6.675,80 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebanyak tujuh indeks sektoral menjadi penopang
Penguatan IHSG ditopang oleh tujuh indeks sektoral. Sektor perindustrian melonjak 1,51%.
Sektor transportasi dan logistik melesat 1,40%. Sektor energi menguat 0,84%.
Sektor keuangan menanjak 0,75%. Sektor properti dan real estat menguat 0,35%.
Sektor teknologi naik 0,33%. Sektor infrastruktur menguat tipis 0,03%.
Tapi ada empat sektor yang turun. Sektor barang konsumsi primer melemah 0,45%.
Sektor barang baku turun 0,44%. Sektor barang konsumsi nonprimer melemah 0,25%. Sektor kesehatan turun 0,12%.
Total volume transaksi bursa mencapai 28,45 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 14,98 triliun.
Sebanyak 281 saham turun harga. Ada 241 saham yang menguat dan 145 saham flat.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 4,45%
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) 3,70%
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 3,08%
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2,92%
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -2,66%
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) -2,27%
Investor asing mencatat net sell atawa jual bersih Rp 1,15 triliun di pasar nonreguler tapi beli bersih (net buy) Rp 320,40 miliar di pasar reguler.
Secara total, investor asing mencatat jual bersih Rp 824,98 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT ABM Investama Tbk (ABMM) Rp 1,2 triliun, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 98,2 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 58,1 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 91,7 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 82,2 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 75 miliar. (Kontan/Wahyu Tri Rahmawati)