Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dharma Polimetal membidik dana segar dari penawaran umum perdana saham (initial public offring/IPO) Rp 437,6 miliar.

Rencananya, perseroan akan menerbitkan saham baru sekitar 15 persen dari jumlah modal yang disetor penuh pada saat IPO, atau sebanyak-banyaknya 705.882.300 lembar saham dengan rentang harga penawaran antara Rp500 hingga Rp620 per lembarnya. 

Melalui aksi penawaran umum perdana saham tersebut Dharma Polimetal akan menghasilkan dana sekitar Rp352,9 miliar hingga Rp437,6 miliar.

Direktur Utama Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan, perseroan optimis penjualan tahun depan akan meningkat sebesar 20 persen, seiring dengan rencana penawaran umum perdana saham di akhir 2021. 

"Selain itu ditunjang oleh target dana dari kegiatan IPO, kami berharap mampu meraih kinerja yang lebih baik di tahun mendatang. Momen ini juga menjadikan perseroan untuk terus memperkuat kemampuan R&D dan Engineering dan meningkatkan kapasitas produksi produk komponen otomotif, seiring dengan bangkitnya sektor otomotif nasional tahun ini dan prospek pertumbuhan produk baru yang terus meningkat di masa datang," kata Irianto, Selasa (23/11/2021).

Adapun terkait alokasi dana IPO, 70 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis perseroan.

Baca juga: Ini Rekomendasi Analis Pada Perdagangan Saham Hari Ini

Kemudian 25 persen untuk menambah modal dan kepemilikan anak usaha, lalu sisanya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lainnya.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) yakni sebesar 10 persen atau sebanyak-banyaknya 70.588.200 saham.

Sementara itu, CIMB Niaga Sekuritas dan Sucor Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek Dharma Polimetal, di mana saham Dharma nantinya tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 17 Desember 2021.