Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Saham Mitratel Kok Turun Usai IPO, Berikut Pernyataan Analis

Namun pada perdagangan kemarin, berdasarkan RTI, emiten berkode MTEL ini malah anjlok 4,3 persen di level Rp 765 per saham.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Saham Mitratel Kok Turun Usai IPO, Berikut Pernyataan Analis
Tribunnews.com/Yanuar Riezqi Yovanda
Konferensi pers virtual penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Selasa (26/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penawaran saham perdana atau initial public offering /IPO PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) kemarin berakhir dengan kabar kurang menggembirakan.

Harga saham perusahaan berkode MTEL tersebut turun di awal perdagangan sahamnya pada Senin (22/11/2021).

Saham Mitratel yang sedianya dijual Rp 800 per lembar, malah melorot jadi Rp 765 per lembar.

Pada perdagangan kemarin, berdasarkan RTI, emiten berkode MTEL ini malah anjlok 4,3 persen di level Rp 765 per saham.

Baca juga: Melantai di Bursa, Harga Saham Mitratel Turun di Perdagangan Pertama

Padahal, biasanya pada awal-awal IPO, harga emiten biasanya mengalami kenaikan bahkan menyentuh Auto Reject Atas (ARA).

Menurut Head of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Roger M.M, dari psikologi market, investor memiliki ekspektasi ARA di beberapa saham yang baru IPO termasuk MTEL.

“Melihat pergerakan saham MTEL pada hari perdana mereka, terlihat suplai lebih kuat di banding demand. Maklum IPO MTEL menyerap dana (besar) sekitar Rp 18 triliun,” kata Roger kepada Kompas.com, Selasa (23/11/2021).

Berita Rekomendasi

Roger mengungkapkan, penurunan harga saham MTEL saat hari pertama IPO, terjadi karena ekspektasi investor yang berharap harga sahamnya akan naik setelah listing.

Baca juga: Mitratel Akan Melantai di BEI, Analis: Disambut Positif Investor, Harga IPO Juga Masih Masuk Akal

“Ketika harga yang menyentuh di bawah harga IPO, makin membuat investor melepas saham mereka,” tambah dia.

Roger menilai, secara rasio memang beberapa analis menilai MTEL lebih premium dibanding emiten sejenis seperti TBIG dan TOWR.

Salah satu nilai plus dari bisnis menara adalah margin yang cukup besar, dan net profit margin MTEL bisa di atas 20 persen.

Menurut Roger, MTEL merupakan salah saham emiten bisnis menara telekomunikasi yang cocok untuk dikoleksi jangka panjang.

Sehingga penurunan harga saham MTEL bisa menjadi peluang untuk investasi jangka panjang.

Baca juga: Mitratel Berikan 15.000 Sarapan Gratis untuk Warga Terdampak Covid-19

“MTEL dan umumnya sektor menara telekomunikasi cocok untuk longterm investment sehingga penurunan harga MTEL juga merupakan peluang bagi investor yang cenderung berinvestasi dalam jangka panjang,” tegas dia.

Sebagai informasi, MTEL melepas sebanyak 22,9 miliar saham atau setara dengan 27,63 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum dengan nominal Rp 228 per saham.

Dari IPO ini, perseroan berpeluang menghimpun dana sebesar Rp 18,34 triliun. (Kiki Safitri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Saham Mitratel Malah Nyungsep di Hari Pertama IPO? Ini Kata Analis

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas