Kinerja SILO Diprediksi Solid, Lippo Karawaci Terimbas Positif
kinerja SILO akan didorong oleh ekspansi digital atau layanan telehealth melalui aplikasi MySiloam yang terhubung dengan 1.000 dokter
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT RHB Sekuritas Indonesia dalam riset terbarunya menyatakan kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), semakin solid seiring dengan tingginya kebutuhan layanan kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
Selain itu, kinerja SILO juga akan didorong oleh ekspansi digital atau layanan telehealth melalui aplikasi MySiloam yang terhubung dengan 1.000 dokter yang akan menjangkau pasien lebih luas, khususnya di wilayah luar Pulau Jawa.
Baca juga: Kasus Evergrande Dinilai Tidak Berdampak Negatif ke Sektor Properti Indonesia
"Digitalisasi juga meningkatkan kemampuan SILO dalam kerja sama B2B khususnya dengan perusahaan asuransi. Apalagi, kebutuhan layanan medis secara online meningkat saat pandemi Covid-19. SILO juga bekerja sama dengan platform lain seperti AIDO, HaloDoc, dan Alodokter. Ekspansi digital ini akan memperluas penetrasi pasar Siloam," papar tim riset RHB Sekuritas Indonesia.
Per September 2021, SILO berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,9 triliun atau meningkat 46,7 persen year on year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,01 triliun.
EBITDA SILO dalam 9 bulan pertama tahun 2021 juga meningkat 107,2 persen YoY menjadi Rp 1,5 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar Rp 743,5 miliar.
Adapun laba bersih SILO per September 2021 tercatat sebesar Rp 553 miliar. Sampai akhir tahun 2021, RHB Sekuritas Indonesia memperkirakan SILO mampu membukukan pendapatan Rp 7,95 triliun dengan laba bersih Rp 732 miliar.
Baca juga: Dua Anak Usaha Lippo Group Konsisten Jalankan Prinsip ESG, Raih Kinerja Positif
Pertumbuhan kinerja SILO tentunya berdampak positif terhadap LPKR sebagai induk usaha. LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4 persen saham per 3 Agustus 2021.
Komisaris Utama SILO yang juga CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa LPKR melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.
"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi untuk mewujudkan misi kami yaitu memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, " tegasnya.
Saat ini, SILO mengelola dan mengoperasikan 40 rumah sakit, terdiri dari 14 rumah sakit di wilayah Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.