Pandemi Covid-19, Omset Gerai Makanan Ini Tetap Mengalami Pertumbuhan
Industri makanan dan minuman (mamin) masih mampu bertahan di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri makanan dan minuman (mamin) masih mampu bertahan di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19.
Tingkat penjualan para pemilik usaha di sektor ini mamin satu di antaranya Dragon Hot Pot, restaurant Hot Pot no.1 di Melbourne tetap dapat meningkatkan omzet.
Restoran yang dibawa langsung dari Australia oleh artis Ian Hendarto dan Becky Tumewu bahkan terus berekspansi membuka cabang baru di kota-kota besar.
Dragon Hot Pot telah hadir dari tahun 2020 di Indonesia, bermitra dengan para Investor di platform equity crowdfunding, LandX, dan telah membuka dua cabang baru yang sudah berjalan di Pondok Indah Mall II dan Rukan The Golf E Pantai Indah Kapuk.
Komisaris Dragon Hot Pot Indonesia Becky Tumewu menuturkan bisnis mamin menjanjikan dan target pasar yang sangat luas.
"Dragon Hot Pot bisa melewati badai pandemi Covid-19, dan omset tetap growing sampai saat ini. Dengan bermitra bersama LandX, target kami untuk bisa membuka cabang baru di 2 tempat strategis Jakarta bisa terealisasi dengan membuka saham DHP," kata Becky di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: 5 Kesalahan yang Harus Dihindari saat Makan di Restoran Fine Dining
Sebelumnya, pada proses listing DHP 1 dan DHP 2 di aplikasi LandX target patungan sebesar 10 miliar bisa terlaksana dalam waktu 15 menit.
Founder dan Chief Executive Officer LandX Andika Sutoro Putra mengajak anak muda dari kalangan milenial untuk sadar memulai berinvestasi dan memiliki penghasilan pasif.
“Di era pandemi ini saat waktu luang bertambah dan teknologi informasi sudah makin maju, kaum milenial dapat memanfaatkan waktunya untuk memulai sadar berinvestasi sejak dini dengan memiliki saham sebuah perusahaan dan mendapatkan keuntungan dari bisnis yang beresiko rendah," tutur Andika.
Saat ini LandX telah memiliki 42 persen dari total user (investor) dengan rata - rata usia 17 - 24 tahun dan layanan investasi patungan bisnis mulai Rp1 juta.