Insurtech asal Indonesia Masuk dalam Daftar The World's Top 100 Insurtechs 2021
Fuse merupakan platform insurtech yang mendistribusikan produk asuransi dari berbagai perusahaan asuransi
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform marketing intelligence bernama Sønr Global, bersama konsultan terkemuka Ernst & Young (EY) merilis The World's Top 100 Insurtechs 2021.
Fuse menjadi satu-satunya insurtech asal Indonesia yang masuk dalam daftar itu dan menempati peringkat ke-65.
Dalam ulasan Sønr menyebut Fuse merupakan platform insurtech yang mendistribusikan produk asuransi dari berbagai perusahaan asuransi menggunakan beragam kanal distribusi dan partner.
Baca juga: BCA Life Ajak Generasi Milenial Mulai Sadar Berasuransi
Bisnis model Fuse dinilai paling komprehensif untuk memasarkan produk asuransi, mulai dari model agent partners menggunakan aplikasi Fuse Pro, B2C comparison menggunakan portal pembanding asuransi Cekpremi.com.
Kemudian model financial institute dengan menjalin kemitraan dengan institusi perbankan dan multifinance, serta model asuransi mikro.
Baca juga: AXA Luncurkan Emma, Layanan Asuransi Digital Satu Pintu
Chief Executive Officer (CEO) Fuse, Andy Yeung mengatakan, ia tidak menyangka perusahaannya dipilih oleh Sønr Global dan EY dan menempati peringkat yang lebih tinggi dari beberapa nama-nama besar insurtech lain.
"Fuse dapat menjadi satu-satunya insurtech asal Indonesia, dan salah satu dari dua insurtech di Asia Tenggara, yang masuk daftar 100 insurtech terbaik dunia," katanya.
Daftar 100 insurtech ini dibuat oleh tim Sønr dengan meneliti dan menganalisis puluhan ribu perusahaan di seluruh dunia, yang kemudian dinilai oleh pakar-pakar industri asuransi kelas dunia.
Baca juga: Setelah Menikah, Ini Jenis Asuransi yang Perlu Disiapkan untuk Masa Depan
Perusahaan insurtech yang masuk dalam daftar dianggap sukses dan menjadi pelopor perubahan positif di industri asuransi.
Ia berharap kehadiran Fuse bisa meningkatkan penetrasi asuransi di Asia Tenggara apalagi industri asuransi punya potensi besar untuk berkembang.
"Di Indonesia dan Asia Tenggara, kata Andy Fuse termasuk yang terbesar untuk ukuran pendapatan premi bruto (gross written premium/ GWP) dan company valuation.
"Pada tahun 2020, Fuse membukukan GWP sebesar Rp 720 miliar dan di kuartal III 2021, GWP Fuse sudah lebih dari Rp 1 triliun," kata Andy.