Transformasi Bisnis Bandara Melalui Digitalisasi Kemitraan
Angkasa Pura II (Persero) mempersembahkan sistem “Tenant Management System (TMS)” bagi pelaku bisnis dan mitra usaha eksisting
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) mempersembahkan sistem “Tenant Management System (TMS)” bagi pelaku bisnis dan mitra usaha eksisting untuk memberikan kemudahan informasi peluang bisnis di bandara yang dikelola PT AP II.
Tenant Management System (TMS) dengan mengusung konsep berbasis web yang merupakan suatu terobosan dalam proses bisnis kemitraan di lingkungan PT AP II yang semula dilakukan secara konvensional menjadi digital.
Baca juga: Kasus Video Porno Merusak Citra Bandara Yogyakarta International Airport
Tenant Management System (TMS) dalam tahap awal dikembangkan sebagai langkah inovasi proses kemitraan dan memberikan informasi peluang bisnis, diskusi secara online untuk permasalahan teknis sehari-hari hingga proses tender online dengan mengedepankan fitur E-Auction yang menjamin transparansi proses penentuan pemenang tender dan sekaligus memberikan peluang maksimalisasi pendapatan dibanding sistem bidding yang tertutup.
VP of Commercial Performance Alex Widjaya berharap Tenant Management System (TMS) yang dibangun atas kolaborasi Jajaran Direktorat Komersial dan unit IT PT AP II ini dapat menjadi sistem yang memperkenalkan penawaran baru untuk memasuki pasar bisnis bandara dengan lebih cepat, lebih mudah, lebih transparan dan menghasilkan pendapatan yang lebih maksimal.
Baca juga: Lahan di Sekitar Bandara Rendani Manokwari Papua Barat Mulai Dieksekusi
"Melalui digitalisasi ini informasi atas utilisasi aset/alat produksi akan lebih detail dan real time, sehingga mempermudah perusahaan dalam menetapkan strategi optimalisasi aset komersialisasi atau alat produksi," ujar Alex Widjaya, Jumat (3/12/2021).
Layanan fitur Tenant Management System (TMS) ini pun masih akan terus dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan bisnis sektor kebandarudaraan.
Penerapan Tenant Management System kedepannya akan dikembangkan menjadi dalam bentuk aplikasi sehingga pihaknyaberharap dengan tersedianya sistem ini maka para pebisnis mendapatkan layanan dan informasi tambahan di bandara.
"Seperti proses kerjasama dimulai dari pengumuman tender sampai dengan kontrak kerjasama dan koneksi langsung via chat untuk memberikan informasi maupun menangani keluhan pelanggan dan dapat juga melihat ketersediaan alat produksi secara transparan," ujarnya.