Saham TAYS Oversubscribed 26 Kali, Prospek Industri Mamin Diyakini Cerah
Produk-produk emiten ini diekspor ke pasar ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah dan Amerika Serikat.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham emiten PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) mencatat oversubscribed hingga 26x dari penjatahan pada penawaran perdana saham (IPO) emiten ini pada 30 November hingga 2 Desember 2021.
Sambutan positif pasar ini dinilai mencerminkan prospek cerah dan stabilnya industri makanan dan minuman (mamin).
“Kami bangga atas kepercayaan para investor kepada Tays Bakers yang menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan perusahaan yang pesat dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri ini yang besar,” kata Alexander Anwar, CEO PT Jaya Swarasa Agung dalam keterangannya, Jumat (3/12/2021).
Total saham TAYS yang ditawarkan kepada publik sebanyak 240,3 juta saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama setara dengan 21,87% dari modal disetor setelah IPO.
Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 360 dengan dana hasil IPO yang bisa diraup sebanyak Rp 86,5 miliar.
Baca juga: Mencermati Saham Emiten Sawit di Tengah Tingginya Lonjakan Harga CPO Saat Ini
“Setelah 20 tahun, Tays Bakers mengambil langkah strategis untuk go public demi mewujudkan visi perusahaan untuk membuat, memasarkan, mendistribusikan, dan menjadi top 10 merek makanan ringan FMCG di Asia Tenggara pada tahun 2025,” tambah Alex.
Baca juga: Soal Rencana Penghentian Operasional PLTU, Bagaimana Prospek Emiten Batubara?
Didirikan tahun 1998, Tays Bakers memulai usahanya dengan 1-line produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi.
Perusahaan ini memproduksi 4 kategori produk yaitu Biscuit & Crackers, Rolled Wafer, Extruded Puff Snack dan Chocolate Confectionary dengan berbagai merek dagang yang cukup di kenal salah satunya produk Crisp Kentang Panggang TRICKS.
Produk-produk tersebut telah diekspor ke pasar ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah dan Amerika Serikat.