Desain Minimalis Tahun Depan Bakal Ditinggalkan, Apa Saja Yang Jadi Tren Interior 2022?
Pendiri Microsoft Bill Gates memprediksi rapat kantor akan diadakan di Metaverse dalam tiga tahun mendatang.
Editor: Hendra Gunawan
"Dibanding dengan tren tertentu yang sedang menurun, kami melihat adanya garis kabur antara dua gaya berbeda," head of interiors di WGSN, Gemma Riberti.
Misalnya, garis antara desain minimalis dan maksimalis yang mengarah pada pendekatan interior yang sangat pribadi dan lebih bernuansa.
Namun selain itu, terdapat beberapa prediksi desain interior yang akan menjadi tren pada tahun 2022, apa saja?
Palet lanskap
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa skema warna alami dan ornamen organik seperti yang ditemukan di alam, bisa mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, detak jantung, meningkatkan kreativitas hingga membuat perasaan jadi lebih bahagia.
Hal ini disampaikan oleh direktur editorial di The Trend Curve, Michelle Lamb.
“Mungkin karena manusia tidak pernah membutuhkan kekuatan penyembuhan alam lebih dari yang kita lakukan saat ini, ada pencarian untuk mengambil pendekatan ini lebih dalam,” ujar Lamb.
Lamb juga memprediksi akan ada lebih banyak warna yang terinspirasi dari hutan yang digunakan bersama dengan kayu alami, batu, bambu, rotan, rumput kering dan motif bunga serta dedaunan.
Baca juga: Industri Properti Masih Positif, CIMB Niaga Prediksi KPR Tahun Depan Tumbuh 10 Persen
Mendukung penjelasan tersebut, direktur kreatif dan direktur interior di WGSN, Riberti Lisa White, menjelaskan bahwa nuansa terakota juga akan diminati di tahun depan.
“Kami bahkan melihat produk didaur ulang dengan indah dengan dicelupkan ke dalam cat terakota,” jelas White.
Strategi sensorik Pada tahun 2022, interior tidak hanya terbatas pada estetika visual saja, melainkan juga mengeksplorasi semua indera termasuk penciuman.
Beberapa merek saat ini juga telah memproduksi aksesoris wewangian untuk rumah, seperti diffuser.
Baca juga: Prospek Properti Tetap Cerah, Penjualan Sky House Alam Sutera+ Tinggi
“Aroma telah menjadi pusat perhatian selama pandemi dan orang-orang mengharumkan area tertentu di rumah mereka dengan aroma yang berbeda sebagai cara untuk menghuni ruang dengan semua indera mereka,” terang White.
CEO The Ideatelier Ramos mengutarakan, sentuhan, komposisi dan stimulasi sensorik bisa mempengaruhi pilihan orang untuk produk interior.