Harga Komoditas Melemah, Petrosea Pertahankan Kinerja Lewat Transformasi Digital
Project Minerva menjadi langkah strategis perseroan dalam menerapkan digitalisasi demi memacu kinerja operasional
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Strategi digitalisasi yang dijalankan PT Petrosea Tbk lewat Project Minerva di 2018 berhasil membawa perusahaan ini bertahan di tengah tren pelemahan harga komoditi batubara yang terjadi sejak 2020 serta ketidakpastian global akibat pandemi.
Project Minerva menjadi langkah strategis perseroan dalam menerapkan digitalisasi demi memacu kinerja operasional sekaligus menjadikannya sebagai yang terdepan dalam adopsi teknologi.
Baca juga: Jateng Prioritaskan Anggaran APBD 2022 untuk Pemulihan Ekonomi
"Seluruh pencapaian Petrosea selama periode ini merupakan validasi dari strategi yang tepat dengan eksekusi yang efektif untuk memastikan keberlanjutan usaha Perusahaan di masa mendatang, termasuk menjadi lebih agile dan cost effective demi menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi," ujar Hanifa Indradjaya, Presiden Direktur Petrosea, dalam keterangan pers tertulis, Rabu (15/12/2021).
Hanifa menjelaskan, dalam menghadapi masa penuh tantangan ini, Petrosea juga terus berupaya untuk lebih siap dalam menanggapi kondisi global yang semakin volatile.
Baca juga: Nadiem Makarim: Kita Tak Bisa Berkembang Tanpa Talenta Digital
Diantaranya adalah dengan mengembangkan bisnis model baru serta meningkatkan kapabilitas melalui berbagai inisiatif organizational dan people development.
Bahkan, sebelum pandemi industri pertambangan dan mineral telah menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk tuntutan masyarakat global agar perusahaan-perusahaan merubah cara kerja atau cara eksploitasi menjadi jauh lebih sustainable dan ramah lingkungan.
Sebagai kelanjutan dari inisiatif transformasi digital yang sudah dimulai sejak 2020, mulai akhir 2019 Petrosea meluncurkan strategi 3D.
Yaitu, Diversifikasi, Digitalisasi & Dekarbonisasi sebagai enabler dan pilar kunci perusahaan untuk terus mengembangkan value proposition kepada seluruh pelanggan, investor dan stakeholder.
Baca juga: Mekanisasi Pertanian dengan Platform Digital Sukses Olah 1.300 Ha Lahan Padi dan Jagung
World Economic Forum di 2019 menetapkan Petrosea sebagai satu-satunya perusahaan tambang dan satu satunya perusahaanIndonesia yang masuk ke dalam Global Lighthouse Network karena keberhasilannya mengimplementasikan teknologi Industri 4.0 untuk memperkuat kinerja finansial dan operasional Perusahaan.
"Sebagai lighthouse company, Petrosea sekarang berperan sebagai acuan untuk membantu perusahaan lainnya melewati segala tantangan dalam mengaplikasikan teknologi Industri 4.0, seperti artificial intelligence dan big data analytics," beber Hanifa.
Dia menambahkan, sebagai perusahaan multi-disiplin yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan & konstruksi serta jasa minyak & gas bumi, pihaknya berkomitmen penuh mengedepankan aspek Environmental, Social & Governance (ESG).
Termasuk di dalamnya penerapan prinsip-prinsip good corporate governance di seluruh elemen Perusahaan dan terus fokus pada implementasi strategi keberlanjutan yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.