Pengamat Don Enciety: Perlu Langkah Konkret ISP untuk Dukung Pembelajaran Jarak Jauh
Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan.
Editor: Content Writer
Menurut Don Enciety dalam kurun waktu terakhir, wacana melakukan pembelajaran tatap muka mulai menyeruak. Pembelajaran tatap muka rencananya dilaksanakan pada Juli 2021.
Hal itu telah disepakati dan diputuskan pemerintah seiring dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
SKB Empat Menteri tersebut ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Kesehatan Budi G Sadikin.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan dengan diselenggarakannya pembelajaran tatap muka, para peserta didik diharapkan bisa memperoleh layanan pendidikan yang lebih optimal.
Rencana pembelajaran tatap muka itu disambut pro dan kontra. Namun berkaca dari hasil survei Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyebutkan, 85,5 persen orang tua khawatir jika sekolah dibuka kembali. Sementara yang tidak khawatir hanya 14,5 persen.
"Survei tersebut juga menyebutkan 72,2 persen yang menginginkan atau setuju pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilanjutkan Kembali. Untuk mereka yang tidak setuju PJJ hanya 27,8 persen," ujar Don Enciety.
Di sisi lain, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus memperbesar dukungan mitra swasta guna menyukseskan PJJ dengan memanfaatkan platform teknologi selama masa pandemi covid-19.
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menyebut, anggaran subsidi kuota gratis selama bulan Maret-Mei 2021 sebesar Rp 2,6 triliun untuk terus mendukung PJJ.
"Anggaran sebesar ini tentu belumlah cukup untuk menjawab persoalan akses internet untuk menunjang PJJ tersebut di seluruh wilayah Tanah Air," ujarnya.
Don Enciety mengungkapkan, kinerja yang telah dilaksanakan Kemendikbud tersebut memang pantas diapresiasi. Begitu pula dengan dukungan sektor swasta dalam merespons arahan Presiden untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah selama masa pandemi, juga pantas diapresiasi.
"Selain Indosat, Telkomsel, dan XL Axiata, Tri Indonesia, Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud juga mencatat dukungan Telkom dalam penyediaan layanan internet untuk mengakses berbagai aplikasi maupun situs pembelajaran," ujarnya.
Dukungan ini dimaksudkan agar para pelajar dan pendidik dapat terus produktif di masa darurat Covid-19. Di antara Internet Service Provider (ISP) Fixed Broadband, ada beberapa provider yang menawarkan paket untuk kalangan dunia pendidikan.
Don Enciety menjabarkan, berdasarkan desk research enciety Business Consult (eBC), IndiHome, First Media dan MNC Play memiliki dan menawarkan program atau paket untuk pelajar dan guru.
Bagi seluruh insan di dunia pendidikan Indonesia, IndiHome mempersembahkan Paket Guru dan Pelajar untuk mendukung segala aktivitas belajar dan mengajar online hingga saat ini masih terus berlangsung.