IHSG Awal Pekan Dibuka Langsung Anjlok ke 6.560,44, Ini Yang Dilakukan Investor Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) loyo, melemah 41,49 poin atau 0,63% ke 6.560,44 pada pukul pukul 9.07 WIB tadi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (20/12/2021) dibuka anjlok.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) loyo, melemah 41,49 poin atau 0,63% ke 6.560,44 pada pukul pukul 9.07 WIB tadi.
Dikutip dari Kontan.co.id, pelemahan IHSG ini disokong hampir seluruh indeks sektoral.
Indeks dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Sektor Perindustrian yang ambles 0,86%.
Baca juga: Menebak Gerak IHSG di Tengah Ancaman Omicron dan Kebijakan Bank Sentral AS
Disusul, IDX Sektor Infrastruktur,IDX Barang Baku, IDX Sektor Keuangan, IDX Sektor Teknologi dan IDX Sektor Transportasi & Logistik.
Berikutnya, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Premier, IDX Sektor Energi, IDX Sektor Barang Konsumen Primer dan IDX Sektor Sektor Properti & Real Estate.
Sementara itu, IDX Sektor Kesehatan menjadi satu-satunya sektoral yang masih menguat dengan penguatan sebesar 0,48%.
Baca juga: Varian Omicron Masuk RI, IHSG Ditutup Merosot Setelah Dibuka Menguat
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun 2,46%
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun 2,15%
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,06%
Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari:
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik 2,39%
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,28%
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik 1,03%
Baca juga: IHSG ke Zona Merah Usai Dibayangi Omicron, Berikut Saham-Saham yang Banyak Diobral Asing
Investor asing mencatat jual bersih atau net sell Rp 52,74 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 20,3 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 18,9 miliar dan PT Surya Eka Perkasa Tbk (ESSA) Rp 2,7 miliar
Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 2,1 miliar, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) Rp 2,1 miliar dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) Rp 1,1 miliar.
(Wahyu Tri Rahmawati)