Sektor Swasta Garap Potensi Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) sebagai penyedia atau sumber tenaga listrik oleh PLN sangat besar.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur/CEO PT Indoplas Energy Bobby Gafur Umar mengatakan, potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) sebagai penyedia atau sumber tenaga listrik oleh PLN sangat besar.
Menurutnya, pengembangan pembangkit listrik tersebut harus diikuti dengan ketersediaan sumber pasokan bahan bakar (feed stock) yang cukup untuk kelangsungan operasi pembangkit selama masa Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) 30 tahun.
“Sektor energi memegang sepertiga atau 38 persen dari emisi yang harus kita turunkan, termasuk pengadaan listrik,” kata Bobby dalam penandatanganan kerjasama supplai bahan baku PLTBm dengan PT Inhutani, Senin (20/12/2021).
Baca juga: Sepanjang 2021, PLN UIP JBB Selesaikan 50 Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan
Bobby menjelaskan PT Inhutani III mempunyai Hutan Tanaman Industri (HTI) yang cukup luas di wilayah kerja Kalimantan Barat.
Langkah lain sejalan telah ditetapkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2021-2030 dengan penambahan Kapasitas EBT 20,9 GW (51,6 persen) dan dikembangkan secara merata di semua sistem kelistrikan dengan memperhatikan neraca daya sistem.
“Besaran 51,6 persen ini adalah ‘rekor baru’ sejarah kelistrikan Indonesia. Ini adalah green RUPTL, belum pernah ada sebesar ini,” kata Bobby.
RUPTL ini tentunya membuka peran IPP lebih besar termasuk dalam pengembangan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dalam RUPTL tidak ada lagi rencana PLTU baru kecuali yang sudah comitted dan masuk pada tahapan konstruksi.
Hal ini juga membuka ruang yang cukup besar untuk pengembangan EBT menggantikan rencana PLTU dalam RUPTL sebelumnya.
Seperti diketahui bahwa porsi EBT hingga 2021 ini baru mencapai 11 persen dari RUPTL PLN.
Pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 23 persen, sehingga pertumbuhan kapasitas EBT diharapkan bisa mencapai 51 persen pada tahun 2030.
Baca juga: Sarankan IBC Akuisisi Perusahaan Mobil Listrik Jerman, Menteri Bahlil Jamin Harga Tetap Ekonomis
Dijelaskannya, hingga 2030 mendatang rencana penambahan kapasitas PLTBm akan mencapai 590 MW, sementara area hutan mencapai 65.000.000 Ha.
Porsi PLTBm ini masih terbilang kecil.
“Sampai dengan tahun 2020 Bauran Energi Primer EBT baru mencapai 11,2 persen, masih memerlukan upaya yang kongkrit dan terencana untuk mencapai target bauran 23 persen di tahun 2025,” tuntas Bobby.